JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan sebanyak 1.229 warga Jakarta Selatan dan Jakarta Timur harus mengungsi akibat banjir yang disebabkan oleh luapan Kali Ciliwung. Para pengungsi tersebar di 11 lokasi pengungsian yang berada di empat kelurahan di kedua wilayah tersebut.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, mengungkapkan bahwa hingga saat ini masih terdapat 25 Rukun Tetangga (RT) yang terdampak banjir, dengan rincian 11 RT di Jakarta Selatan dan 14 RT di Jakarta Timur.
Persebaran Pengungsi di Empat Kelurahan
Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta, pengungsi tersebar di beberapa lokasi pengungsian sebagai berikut:
- Kelurahan Kampung Melayu
- SDN Kampung Melayu 01/02: 30 jiwa
- Masjid Jami Miftahul Huda: 181 jiwa
- Total: 221 jiwa
- Kelurahan Bidara Cina
- RPTRA RT 10/11: 17 jiwa
- Aula Kelurahan Bidara Cina: 21 jiwa
- Masjid Abrol RT 12/11: 26 jiwa
- SKKT RT 6,13/11: 20 jiwa
- Majlis Ta’lim Masjid Abrol RT 10/11: 24 jiwa
- Total: 108 jiwa
- Kelurahan Cawang
- Mushalla Al Ishlah: 30 jiwa
- Ruko-ruko pinggir jalan: 130 jiwa
- Total: 160 jiwa
- Kelurahan Pejaten Timur
- SDN 22: 450 jiwa
- SMPN 46: 300 jiwa
- Total: 750 jiwa
Bantuan untuk Pengungsi
BPBD DKI Jakarta telah menyalurkan berbagai bantuan bagi para pengungsi yang terdampak banjir, di antaranya:
- 1.000 boks makanan siap saji
- 260 paket kidsware
- 20 dus air mineral
- 20 lembar selimut
- 160 paket family kit
Penyebab Banjir dan Status Pos Pemantauan Air
Banjir yang terjadi di Jakarta kali ini disebabkan oleh hujan lebat yang mengguyur pada Minggu (2/3/2025), yang berujung pada kenaikan status di beberapa pos pemantauan air. Berikut rincian status ketinggian air:
- Bendung Katulampa (Bogor)
- Siaga 3 (Waspada) pukul 20.20 WIB
- Siaga 2 pukul 20.40 WIB
- Siaga 1 (Bahaya) pukul 21.30 WIB
- Pos Pantau Depok
- Siaga 3 (Waspada) pukul 21.40 WIB
- Siaga 2 pukul 00.00 WIB
- Siaga 1 (Bahaya) pukul 00.30 WIB
- Pos Pantau Angke Hulu
- Siaga 3 pukul 23.00 WIB
Kenaikan status di berbagai pos pemantauan ini mengakibatkan luapan air Kali Ciliwung, yang kemudian menyebabkan banjir di beberapa wilayah DKI Jakarta, terutama yang berada di bantaran sungai.
BPBD DKI Jakarta terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memastikan keselamatan warga terdampak. Warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk menghindari risiko yang lebih besar.