Apresiasi Polres, Hiswana Subang Minta Warga Tidak Terkecoh dengan BBM Oplosan

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Subang memberikan apresiasi tinggi kepada Polres Subang atas pengungkapan cepat kasus pemalsuan dan penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang meresahkan masyarakat.

Apresiasi tersebut disampaikan Ketua DPC Hiswana Migas Subang, Teddi Aditya Rahma, dalam konferensi pers di Mapolres Subang, Rabu (10/12/2025).

Teddi menegaskan bahwa tindakan tegas dan cepat jajaran Polres Subang sangat penting untuk menjaga keamanan distribusi BBM dan melindungi masyarakat.

“Pertama, kami sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Kapolres Subang beserta jajaran yang telah sigap mengungkap tindak kriminal pemalsuan bahan bakar minyak,” ujarnya.

Menurutnya, praktik seperti ini jelas merugikan masyarakat, merusak kendaraan, dan berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan.

Dalam kesempatan yang sama, Hiswana Migas Subang juga menyampaikan imbauan penting kepada warga Subang agar lebih waspada dan menggunakan BBM sesuai aturan.

Teddi juga mengajak warga tertib menggunakan BBM bersubsidi, Pertalite dan Bio Solar, sesuai ketentuan yang berlaku.

“Tidak membeli BBM dari pihak tidak resmi, terutama yang menawarkan harga atau distribusi di luar ketentuan SPBU,” katanya

Teddi menegaskan bahwa ketertiban masyarakat dalam menggunakan BBM bersubsidi turut menjaga stabilitas dan keamanan distribusi energi di Kabupaten Subang.

Polres Subang membongkar bisnis ilegal Pertalite oplosan yang dijalankan seorang pria asal Indramayu berinisial A (46). Dengan mencampur Pertalite dengan tiner dan bahan kimia berbahaya, pelaku mampu meraup keuntungan hingga Rp1.250 per liter, sebelum akhirnya ditangkap polisi.

Pelaku mengaku mulai meracik Pertalite palsu sejak Agustus 2025. Ia memanfaatkan tiner yang tidak laku terjual dengan mencampurnya menggunakan bahan kimia lain.

Dengan harga jual Rp10.500 per liter, pelaku memperoleh untung sekitar Rp1.250 per liter, sementara pembeli tidak menyadari bahwa BBM tersebut adalah oplosan.