‎Bawaslu Majalengka Gunakan Pemilihan OSIS untuk Ajarkan Demokrasi Bersih kepada Siswa‎‎

Majalengka, TINTAHIJAU.COM – Pemilihan Ketua OSIS di sekolah bukan sekadar ajang memilih pengurus organisasi, tetapi juga bisa menjadi cermin proses demokrasi sesungguhnya. ‎‎

Hal itu menjadi pesan utama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Majalengka saat menggelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif di SMKN 1 Panyingkiran, Senin (11/8/2025).

‎‎Melalui kegiatan yang diikuti seluruh siswa kelas X hingga XII itu, Bawaslu memanfaatkan momentum pemilihan OSIS sebagai sarana pembelajaran kontekstual. ‎‎

“Proses demokrasi dimulai dari hal-hal sederhana di lingkungan sekolah. Nilai integritas, transparansi, dan tanggung jawab dalam memilih pemimpin harus dibiasakan sejak dini,” kata Ketua Bawaslu Majalengka.‎, Dede Rosada.

Bawaslu juga mengajak siswa untuk menjadi “pengawas partisipatif” di lingkup mereka masing-masing. Edukasi ini dinilai penting, mengingat sebagian siswa akan menjadi pemilih pemula pada Pemilu 2029 mendatang.‎‎

Dalam pemaparannya, Bawaslu memperkenalkan tugas dan fungsi lembaga, serta memaparkan potensi pelanggaran pemilu, mulai dari tindak pidana, pelanggaran administrasi, hingga pelanggaran kode etik.

‎‎Isu seperti politik uang dan ajakan memilih secara tidak sah turut dibahas untuk membentuk kesadaran kritis siswa terhadap praktik curang.‎‎

Ketua Bawaslu menekankan, pengawasan pemilu bukan hanya tugas lembaga, tetapi membutuhkan partisipasi seluruh elemen masyarakat, termasuk pelajar. ‎‎

Mereka diharapkan mengubah pandangan bahwa politik itu kotor, menjadi keyakinan bahwa politik adalah sarana untuk membawa perubahan positif.‎‎

Dengan pendekatan ini, Bawaslu berharap budaya demokrasi yang sehat dan bersih dapat tumbuh dari sekolah, lalu mengakar hingga ke masyarakat luas.