SUBANG, TINTAHIJAU.com – PT Pertamina Patra Niaga segera merespons viralnya kejadian bensin campur air di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Bekasi, Jawa Barat, yang menyebabkan sejumlah kendaraan mogok.
Eko Kristiawan, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Regional Jawa Barat Banten (JBB), menjelaskan bahwa kejadian ini terjadi di SPBU 34.17106, yang berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda Nomor 100, Kota Bekasi.
Kasus bensin bercampur air ini pertama kali terdeteksi pada Senin (25/3) pukul 21.00 WIB, setelah menerima laporan dari konsumen beserta sampel bensin yang terkontaminasi.
Menurut Eko, laporan kendaraan mogok datang setelah sejumlah pelanggan mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU tersebut. Pihak SPBU bersedia bertanggung jawab dengan memperbaiki kerusakan kendaraan dan mengganti BBM konsumen menggunakan Pertamax.
“Saat ini SPBU telah menghentikan operasional penyaluran serta melakukan pengecekan seluruh tangki di SPBU,” tegas Eko dalam keterangan resmi seperti yang dikutip dari laman CNNIndonesia.com pada Kamis (28/3).
Eko menambahkan bahwa selama penghentian operasional SPBU 34.17106 di Kota Bekasi, masyarakat dapat melakukan pengisian BBM di SPBU 34.17135 di Jalan KH. Agus Salim Nomor 108 Kota Bekasi atau SPBU 33.17101 di Jalan Ir. H. Juanda Kota Bekasi.
Pertamina menegaskan akan menjamin kelancaran distribusi dan ketersediaan stok BBM bagi masyarakat, termasuk di wilayah Kota Bekasi dan sekitarnya.
Sebelumnya, kejadian bensin campur air ini menjadi viral di media sosial. Salah satu unggahan menyebutkan bahwa sekitar 10 kendaraan mengalami mogok setelah mengisi BBM di SPBU tersebut. Pengguna media sosial juga membagikan foto bensin yang tercampur air yang disedot dari kendaraan dan dimasukkan ke dalam botol air mineral.
Kejadian ini menunjukkan pentingnya pengawasan ketat terhadap kualitas BBM yang disalurkan oleh SPBU agar tidak mengganggu kinerja kendaraan dan keamanan pengguna jalan. Semoga langkah-langkah yang diambil oleh Pertamina dapat segera mengatasi masalah ini dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap produk mereka.