
SUBANG, TINTAHIJAU.com – Lembaga Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah meramalkan bahwa periode kemarau kering di wilayah Indonesia akan datang secara bertahap dari bulan Agustus hingga Desember 2023.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyebutkan bahwa BMKG memproyeksikan puncak kemarau kering di Indonesia akan terjadi pada akhir Agustus 2023.
“Diprediksi bahwa puncak musim kemarau kering ini akan terjadi pada minggu terakhir Agustus,” kata Dwikorita, di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (9/8/2023) lalu.
Dikatakannya juga, fenomena kemarau kering di Indonesia akan dimulai di wilayah selatan Tanah Air, termasuk di beberapa wilayah Sumatera, Jawa, dan Papua.
“Pertengahan Agustus nanti, beberapa wilayah akan mengalami puncak kemarau, meskipun tidak secara bersamaan, tetapi akan terjadi secara berangsur di wilayah-wilayah lainnya,” kata Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) pada periode 2014 – 2017 ini.
“Dimulai dari bagian selatan, yaitu dari Sumatra tengah hingga selatan,” tambahnya.
Dijelaskannya bahwa puncak kemarau kering pada bulan Agustus akan meliputi seluruh Pulau Jawa, diikuti oleh Pulau Bali dan Nusa Tenggara, serta beberapa bagian Pulau Papua.
Dwikorita juga menunjukkan bahwa pada bulan September, puncak kemarau kering akan terjadi di Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi.
“Di Nusa Tenggara, dampak dari fenomena ini diperkirakan akan berlanjut hingga bulan Desember,” ujarnya.
Ia menyatakan bahwa puncak kemarau kering di Indonesia tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
FOLLOW SOCMED:
FB & IG: TINTAHIJAUcom
IG & YT: TINTAHIJAUcom
E-mail: red.tintahijau@gmail.com