JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 2 ton dari kapal motor (KM) Sea Dragon Tarawa. Penangkapan ini menjadi pengungkapan sabu terbesar dalam sejarah penegakan hukum di Indonesia.
Kepala BNN, Komjen Pol. Marthinus Hukom, mengungkapkan detik-detik penemuan sabu tersebut dalam program Rosi yang tayang di KompasTV pada Kamis (29/5/2025) malam. Ia mengaku tidak menyangka bahwa jumlah sabu yang berhasil disita mencapai dua ton.
“Sebenarnya saya tidak terpikir mendapat dua ton itu,” ujar Marthinus. “Karena biasanya kapal-kapal besar yang kita tangkap hanya membawa 1,3 atau 1,6 ton paling tinggi. Saat sudah menghitung pun, saya masih belum yakin itu 2 ton.”
Kecurigaan awal muncul saat petugas menemukan 31 koli sabu yang disembunyikan di haluan kapal. Saat melanjutkan penggeledahan ke ruang mesin yang tampak sempit, mereka menemukan 36 koli tambahan.
“Ruangannya kecil, tapi ternyata dalam. Di situ kami temukan 36 koli lagi,” jelas Marthinus. Setelah seluruh penghitungan dilakukan, total koli yang ditemukan mencapai 67 koli dengan berat keseluruhan sekitar 2 ton.
Pengungkapan ini merupakan hasil kerja sama antara BNN, TNI, Polri, dan Bea Cukai. KM Sea Dragon Tarawa ditangkap di perairan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Petugas gabungan menemukan sabu yang dibungkus dalam 67 kardus dengan berat total sekitar 2.000 kilogram.
Sabu tersebut diduga kuat berasal dari jaringan narkotika internasional Golden Triangle yang beroperasi di wilayah Thailand, Myanmar, dan Laos. “(Sabu) dibungkus dengan kemasan khas yang lazim digunakan sindikat Golden Triangle,” kata Marthinus.
Dalam operasi tersebut, enam orang tersangka berhasil diamankan, terdiri dari empat warga negara Indonesia (WNI) dan dua warga negara Thailand.
Pengungkapan ini menjadi bukti nyata komitmen aparat dalam memberantas peredaran narkotika di Tanah Air. Pimpinan Komisi III DPR pun mengingatkan agar aparat penegak hukum tidak bermain-main dengan barang bukti sebesar ini dan menindak tegas semua pihak yang terlibat.