JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengambil langkah proaktif dalam menangani banjir di wilayah Jabodetabek dengan melakukan modifikasi cuaca.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa operasi tersebut difokuskan di kawasan hulu, yakni Puncak Bogor, sebagai upaya mengurangi intensitas hujan yang menjadi pemicu utama banjir kiriman ke wilayah hilir.
“Untuk mengurangi intensitas pemicu bencananya, yaitu intensitas hujan, per hari ini, tadi pagi kita sudah mulai operasi modifikasi cuaca khusus di daerah Jabodetabek dengan target sasaran di kawasan hulu,” ujar Abdul dalam program Kompas Petang KompasTV, Selasa (4/2/2025).
Modifikasi Cuaca untuk Mengurangi Hujan di Hulu
Menurut Abdul, banjir yang terjadi di Jabodetabek saat ini lebih banyak disebabkan oleh banjir kiriman dari kawasan Puncak Bogor. Oleh karena itu, BNPB menitikberatkan upayanya untuk mengurangi curah hujan di kawasan tersebut agar dampaknya ke wilayah hilir dapat diminimalkan.
Ia berharap modifikasi cuaca yang dilakukan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap penanganan banjir di Jabodetabek. “Ini (modifikasi cuaca) sudah berjalan, kita harapkan ada signifikansinya dalam satu hari ini,” ungkapnya.
Namun, jika hasilnya masih kurang optimal, BNPB siap meningkatkan intensitas upaya dengan menambah armada. “Kalaupun misalkan kurang signifikan, kita akan tambahkan lagi armada untuk besok supaya ini bisa secara signifikan mengurangi intensitas hujan,” tambah Abdul.
Penanganan di Kawasan Hilir
Selain berfokus pada kawasan hulu, BNPB juga melakukan berbagai langkah penanganan di wilayah hilir yang terdampak banjir. Prioritas utama di wilayah ini adalah evakuasi dan penyelamatan warga yang terjebak di daerah terdampak.
“Untuk hilirnya, ini ada masyarakat yang terdampak, ada daerah terendam, maka prioritas utama adalah evakuasi dan penyelamatan warga,” jelas Abdul.
BNPB juga memastikan kebutuhan logistik bagi warga terdampak, terutama dalam memenuhi makanan selama bulan Ramadan. “Karena ini juga bulan puasa, pasti masyarakat membutuhkan buka puasa, dan buat mereka nanti yang akan tinggal sementara di tempat evakuasi, tentu saja butuh sahur dan seterusnya,” ungkapnya.
Selain bantuan makanan, BNPB turut menyediakan logistik nonmakanan seperti matras dan selimut agar warga terdampak tetap mendapatkan kenyamanan selama masa evakuasi.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan penanganan banjir di Jabodetabek dapat berjalan lebih efektif, baik dalam mengurangi curah hujan di kawasan hulu maupun dalam membantu masyarakat yang terdampak di kawasan hilir.





