Bupati Subang Pastikan Perbaikan Rumah Warga Terdampak Banjir di Cisalak

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Bupati Subang Reynaldy Putra Andita Budi Raemi, S.IP, menegaskan komitmen penuh Pemerintah Kabupaten Subang untuk memperbaiki rumah warga yang rusak akibat luapan sungai di Kampung Cibago, Kecamatan Cisalak.

Didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Subang H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si., Kang Rey turun langsung meninjau lokasi bencana pada Jumat (05/12/25) dan memastikan penanganan dilakukan cepat serta terukur.

Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang melanda Subang dalam beberapa hari terakhir memicu banjir dan longsor di sejumlah titik. Kampung Cibago menjadi salah satu wilayah paling terdampak setelah aliran sungai meluap pada Kamis (04/12/25) pukul 14.00 WIB. Sedikitnya 25 rumah rusak, 1.400 m² sawah terendam, 1 hektare lahan kebun terdampak, dan 212 warga terimbas bencana tersebut.

Di hadapan para korban, Bupati menegaskan kehadirannya bukan hanya untuk menyerahkan bantuan awal, tetapi memastikan kebutuhan warga terpenuhi.

“Yang paling penting, pastikan dulu saudara semua selamat dan sehat. Rumah-rumah yang rusak, terutama lima rumah yang kondisinya paling parah, akan kita data dan perbaiki secepatnya,” tegas Kang Rey.

Pemkab Subang telah memulai langkah-langkah penanganan darurat, termasuk penataan selokan dan pemasangan 50 bronjong untuk menahan luapan air agar tidak kembali memasuki permukiman. Kang Rey juga menyempatkan diri menjenguk dua warga yang dirawat di Puskesmas Cisalak dan memberikan santunan.

Lebih jauh, Bupati mengingatkan pentingnya laporan kejadian yang akurat selama musim ekstrem.

“Saya mohon jangan memelintir laporan. Banjir di sini jangan dibandingkan dengan video aliran deras di bawah sana—buat kami data faktual sangat penting untuk penanganan,” tegasnya.

Kang Rey juga meluruskan bahwa kejadian di Cibago bukan banjir bandang, melainkan luapan sungai yang masuk ke permukiman. Untuk menjaga keselamatan, ia menginstruksikan sementara waktu agar objek wisata di sekitar wilayah terdampak ditutup.
“Harga nyawa jauh lebih mahal dari apa pun,” ujarnya.

Dalam peninjauan tersebut, Bupati menekankan bahwa pemerintah provinsi dan kabupaten akan memperketat aktivitas penambangan, terutama di Subang selatan, sebagai langkah mitigasi jangka panjang.

“Saya tidak ingin kita kecolongan seperti daerah lain. Antisipasi harus dimulai dari sekarang,” katanya.

Kang Rey juga mengapresiasi keberadaan Desa Tangguh Bencana, hasil kolaborasi BPBD dengan pemerintah desa, karena dinilai sangat membantu percepatan pelaporan, respons awal, hingga penanggulangan bencana.
“Relawan desa ini sangat kita butuhkan untuk respons cepat di lapangan,” tambahnya.

Menutup kunjungannya, Bupati kembali menginstruksikan seluruh Kepala Desa dan Camat di wilayah rawan bencana untuk siaga penuh selama kondisi cuaca ekstrem.

“Jangan dulu ke mana-mana menjelang akhir tahun. Tetap standby. Kita jaga warga kita bersama-sama. Kalau ada apa-apa dan Kades atau Camat tidak ada di tempat, saya akan marah betul. Saya sendiri standby 1×24 jam,” tegasnya.