Megapolitan

Casio Konfirmasi Adanya Pencurian Data Pelanggan dalam Serangan Ransomware

×

Casio Konfirmasi Adanya Pencurian Data Pelanggan dalam Serangan Ransomware

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Casio, perusahaan teknologi asal Jepang, telah mengonfirmasi bahwa mereka mengalami serangan ransomware awal bulan ini.

Serangan tersebut menyebabkan pencurian data pribadi dan rahasia milik karyawan, kandidat kerja, dan sebagian pelanggan mereka.

Dalam pernyataan resminya, Casio menyebutkan bahwa gangguan sistem dan pemadaman layanan disebabkan oleh akses tidak sah ke jaringan perusahaan selama akhir pekan.

Kemarin, kelompok ransomware Underground mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, dengan membocorkan sejumlah dokumen yang diduga dicuri dari sistem Casio. Dalam pembaruan terbaru, Casio mengakui bahwa data sensitif telah dicuri selama insiden ini.

Menurut hasil penyelidikan sementara, informasi yang kemungkinan besar telah bocor mencakup data pribadi karyawan tetap dan kontrak, mitra bisnis, calon pegawai, serta pelanggan yang menggunakan layanan Casio.

Selain itu, rincian kontrak dengan mitra bisnis, data keuangan terkait faktur, dan dokumen penting yang memuat informasi hukum, keuangan, serta teknis juga ikut terkompromikan.

Namun, Casio menegaskan bahwa data terkait kartu kredit pelanggan tidak terpengaruh, karena informasi pembayaran tidak disimpan di sistem mereka.

Layanan seperti CASIO ID dan ClassPad.net juga tidak terkena dampak karena dihosting di infrastruktur server yang berbeda.

Casio meminta semua pihak yang mungkin terdampak untuk waspada terhadap email yang mencurigakan dan menghindari menyebarkan informasi yang bocor.

Mereka mengingatkan bahwa penyebaran informasi ini di media sosial dapat memperparah dampak kebocoran, melanggar privasi, serta mendorong tindakan kriminal.

Pihak kepolisian dan Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Jepang telah terlibat dalam penyelidikan dan upaya pemulihan insiden ini sejak awal minggu. Kasus ini menambah panjang daftar serangan siber yang menargetkan perusahaan besar di dunia teknologi.

Sumber: BleepingComputer