Dampak Hujan Lebat di UEA, Dubai Terkena Banjir Parah

Imbas hujan dengan curah tinggi, banjir bandang merendam sejumlah wilayah Dubai, Selasa (16/4). (Foto: REUTERS/Amr Alfiky)

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Dubai baru-baru ini mengalami banjir parah setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab, mengakibatkan lumpuhnya sejumlah aktivitas kota ini, termasuk operasional Bandara Internasional Dubai.

Bandara tersibuk di dunia ini terpaksa mengalihkan sejumlah penerbangan masuknya setelah mengonfirmasi penutupan pada Selasa (16/4) pukul 19.26 waktu setempat. Namun, bandara ini berhasil dibuka kembali secara bertahap lebih dari dua jam kemudian.

Penyebab banjir besar yang merendam Dubai, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), adalah curah hujan tinggi yang mencapai 100 mm dalam waktu hanya 12 jam. Angka ini setara dengan curah hujan yang turun di Dubai selama satu tahun.

Hujan deras dan cepat ini membuat jalan-jalan di Dubai berubah menjadi sungai, menyebabkan air menggenangi rumah-rumah dan tempat usaha. Beberapa pengendara bahkan terpaksa meninggalkan kendaraan mereka karena air banjir yang naik dan jalanan yang berubah menjadi sungai.

Meskipun Dubai dikenal dengan iklimnya yang panas dan kering, curah hujan deras seperti ini menunjukkan bahwa infrastruktur kota ini tidak sepenuhnya siap untuk menangani cuaca ekstrem. Para pakar juga meyakini bahwa curah hujan yang deras seperti ini akan semakin sering terjadi akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

Selain Bandara Internasional Dubai, beberapa pusat perbelanjaan utama seperti Dubai Mall dan Mall of the Emirates juga mengalami genangan banjir. Bahkan, stasiun Metro Dubai pun ikut tergenang banjir setinggi mata kaki.

Bencana ini juga menimbulkan berbagai masalah lainnya, seperti amblasnya beberapa jalan, banjir yang melanda pemukiman warga, dan banyaknya laporan kebocoran pada atap, pintu, dan jendela rumah warga.

Dampak dari banjir ini juga terasa di sektor pendidikan, di mana sekolah-sekolah di seluruh Uni Emirat Arab ditutup dan diperkirakan akan berlanjut hingga hari ini.

Peristiwa ini menjadi peringatan bagi Dubai untuk memperkuat infrastruktur dan kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem di masa mendatang.