BANDUNG, TINTAHIJAU.com – Kota Cimahi kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah industri kreatif Tanah Air. Kali ini, giliran para animator lokal yang sukses menggebrak dunia perfilman lewat karya animasi berjudul Jumbo, sebuah film animasi 100 persen buatan anak bangsa yang saat ini tengah jadi perbincangan hangat.
Sejak dirilis, Jumbo telah ditonton lebih dari 3 juta orang di bioskop dan menjadi film animasi lokal dengan penonton terbanyak. Di tengah gempuran film-film internasional yang turut tayang di layar lebar, pencapaian ini jelas bukan hal yang sepele.
Salah satu tokoh penting di balik layar kesuksesan Jumbo adalah Robby UL Pratama, CEO Ayena Studio dan Meta Digi, yang bermarkas di Cimahi. Menurutnya, keberhasilan Jumbo membawa efek domino yang luar biasa. Tak hanya membuka pintu untuk proyek-proyek baru, tetapi juga mengukuhkan posisi animator lokal sebagai talenta yang bisa bersaing di tingkat global.
“Kita saat ini sedang garap film yang akan tayang di luar negeri, dan Agustus nanti mulai screening. Bahkan sudah ada beberapa tawaran proyek animasi lain dari produser luar,” ungkap Robby, Senin (14/4/2025).
Yang menarik, Robby membocorkan bahwa beberapa karya animasi internasional ternyata pernah dikerjakan di Cimahi. Sebut saja serial CoComelon dan produksi untuk kanal Nickelodeon yang sempat ditangani oleh Ayena Studio.
“Orang nggak banyak tahu. Tapi kami pernah terlibat dalam proyek-proyek besar itu. Jadi sebenarnya, potensi animator Cimahi sangat besar,” tegasnya.
Tak hanya fokus pada hasil, Robby juga menaruh perhatian serius terhadap proses dan regenerasi. Ia konsisten melibatkan pelajar dan mahasiswa dalam produksi film sebagai bentuk pengembangan ekosistem animasi lokal. Ayena Studio menjalin kerja sama erat dengan SMKN 2 Cimahi serta Universitas Komputer Indonesia (Unikom) untuk memberikan kesempatan magang dan kerja nyata bagi generasi muda.
“Dalam film Super Neli dan Jumbo, kami ajak siswa dan mahasiswa untuk ikut terlibat. Ini jadi kesempatan emas bagi mereka untuk belajar dan berkembang,” tambahnya.
Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira, turut memberikan apresiasi tinggi terhadap keterlibatan animator Cimahi dalam kesuksesan Jumbo. Ia menyebut bahwa momen ini menjadi bukti bahwa Cimahi masih layak disebut sebagai kota animasi.
“Terima kasih kepada tim produksi Jumbo yang mempercayakan proses rendering-nya di Cimahi. Ini bukti bahwa potensi animator kita sangat menjanjikan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Adhitia pun berencana untuk bertemu langsung dengan para animator yang terlibat dalam proyek ini. Ia ingin mendengar langsung aspirasi mereka dan menyusun rencana untuk menghidupkan kembali geliat animasi di Cimahi.
“Sudah diagendakan pertemuan dengan para animator. Mereka berharap ada event animasi lagi. Nanti konsep acaranya kami serahkan ke mereka, bukan hanya dari pemerintah daerah,” tuturnya.
Kisah sukses Jumbo bukan sekadar cerita tentang film yang laris manis di bioskop, tapi juga cerminan dari kerja keras, kolaborasi, dan semangat anak bangsa dalam membuktikan kualitas karya lokal. Cimahi, yang sempat meredup sebagai pusat animasi, kini kembali bersinar dengan penuh semangat baru. Semoga ini jadi awal dari banyak kisah hebat lainnya dari para animator Indonesia.