Debat Terakhir Capres 2024: Ganjar Pranowo Serukan Penghentian Liberalisasi Pendidikan

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Pada debat kelima Pemilu Presiden 2024 di Jakarta, Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyoroti isu penting terkait pendidikan tinggi di Indonesia.

Seruannya menekankan perlunya menghentikan liberalisasi pendidikan, khususnya terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dianggap mahal dan penggunaan pinjaman online (Pinjol) oleh mahasiswa untuk memenuhi biaya pendidikan.

Ganjar Pranowo secara tegas mengatakan bahwa liberalisasi pendidikan harus dihentikan saat ini. Ia menyerukan penyesuaian proporsi UKT yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

Dalam debat tersebut, Capres nomor urut 1 Anies Baswedan turut disebut terkait fenomena UKT mahal dan arahan kepada mahasiswa untuk menggunakan Pinjol sebagai solusi pembayaran.

Ganjar Pranowo menjelaskan programnya, yaitu “1 Keluarga Miskin 1 Sarjana,” sebagai upaya untuk mengurangi beban mahasiswa terkait biaya pendidikan. Program ini diharapkan dapat mencegah mahasiswa dari kesulitan finansial yang mungkin timbul akibat liberalisasi pendidikan.

Menanggapi isu biaya kuliah, Ganjar Pranowo juga mengusulkan kembali skema Kredit Mahasiswa Indonesia (KMI) dari era sebelumnya. Dalam skema tersebut, mahasiswa mendapatkan kredit dengan suku bunga yang sangat rendah dari pemerintah untuk membayar biaya kuliah, dan kredit tersebut dilunasi setelah mahasiswa lulus.

Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa bayaran setelah ‘panen’, atau setelah lulus, adalah pendekatan yang lebih realistis. Dengan menghentikan liberalisasi pendidikan, menurutnya, perlu diimbangi dengan proporsionalitas pembayaran yang mempertimbangkan kapasitas finansial mahasiswa.

Ganjar Pranowo juga menyoroti perlunya intervensi pemerintah bagi kalangan tidak mampu dalam hal biaya pendidikan. Perguruan tinggi pun diharapkan dapat menunjukkan transparansi terkait klaster pembiayaan dan mengalokasikannya sesuai dengan strata finansial mahasiswa.

Dengan seruan ini, Ganjar Pranowo menginginkan adanya langkah konkret untuk mengatasi masalah biaya pendidikan yang menjadi perhatian utama mahasiswa. Debat ini mencerminkan perhatian mendalam terhadap pendidikan tinggi di Indonesia dan keinginan untuk menjaga keseimbangan antara aksesibilitas dan kualitas pendidikan.

Sumber: KOMPAS.tv