Dedi Mulyadi Ungkap Karakter Asli Prabowo di Mata Tetangganya. Ternyata Oh Ternyata

BOGOR – Safari Cinta yang digelar Kang Dedi Mulyadi (KDM) kali ini cukup berbeda. Ia memilih tema Nganjang ka Hambalang yang berarti berkunjung ke areal kediaman Prabowo Subianto.

Di safari yang digelar di Kampung Tapos, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor itu, KDM mengaku mendapat atmosfer kecintaan yang tinggi dari masyarakat pada sosok Prabowo.

“Bapak (Prabowo) itu sosok orang yang dicintai oleh tetangganya,” ucap KDM saat ditemui usai acara, Selasa (3/10/2023).

Menurutnya hal tersebut dapat dibuktikan saat ia sebelum naik panggung berkeliling dan semua warga kompak menjawab Prabowo adalah sosok yang baik pada warga.

Prabowo dikenal oleh warga rutin memberikan bantuan pada warga tanpa pernah membangun pencitraan diri. Bahkan Prabowo sigap menyelesaikan masalah masyarakat sekitarnya seperti urusan sekolah yang sebetulnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

Baca Juga:  PDIP Tunjuk Mahfud Md Jadi Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

“Dari sini bisa terlihat seorang pemimpin itu bisa dilihat dari hubungan dengan tetangganya, kalau di lingkungannya baik, dicintai oleh para tetangganya, berarti dia pemimpin baik, tanpa bicara persoalan kepentingan, dan bapak berbuat baik sudah dari dulu,” ujarnya.

Selain itu KDM pun mengupas filosofi Sunda yang ia sampaikan di atas panggung. Menurutnya Bogor yang dikenal sebagai Pakuan Pajaran ke depan harus dibenahi. Sebab dari dulu Bogor dikenal sebagai daerah subur.

Kesuburan tersebut, kata KDM, harus dijaga jangan sampai terus-terusan digempur oleh Pembangunan perumahan yang masif. “Sayang tanah yang subur ini diisi oleh beton,” ucapnya.

Baca Juga:  Ada Deklarasi Kampanye Pemilu Damai di KPU, Sejumlah Ruas Jalan di Jakarta Ditutup

Maka ke depan Bogor harus mengembalikan tata ruang sebagai tempat pengembangan pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan sehingga menjadi etalase atau landscape yang indah di Indonesia.

“Landscape indah itu ada di Hambalang, di rumah bapak (Prabowo). Artinya nanti Pemkab mengembangkan bangunan pemerintah tiru prototipe rumah bapak, pemprov juga sama, dan itu harus berlangsung untuk semua. Sehingga kampung-kampung yang indah itu bukan hanya kampung Hambalang tempat bapak, tapi desa di Indonesia harus seperti itu,” katanya.

Tak hanya itu KDM pun menyampaikan pesan leluhur dan pesan adat agar menjaga mata air dan kandungan kekayaan alam di perut bumi. Jika di atas tanah masih bisa ditanami berbagai hal produktif maka tidak perlu ada penambangan.

Baca Juga:  Gile Bener! Sebanyak 2.840 Unit Kendaraan Dinas di Pemkab Subang Nunggak Pajak

“Kita sudah dikasih oleh tuhan kesuburan permukaan, kalau itu saja bisa membuat kebahagiaan dan kemakmuran ngapain digali dalamnya,” ujar KDM.

Terakhir KDM pun mengajak masyarakat Bogor untuk menyelami filosofi Siliwangi. Sebab selama ini banyak anak yang tak mengenal leluhurnya dan justru bangga terhadap leluhur orang lain.

“Kita jangan membanggakan leluhur orang lain, kita harus membanggakan leluhur kita. Kita ini banyak memuja leluhur orang lain tapi lupa pada leluhur kita. Pada akhirnya kita menjadi budak di negeri kita sendiri,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

FOLLOW SOCMED:
FB & IG: TINTAHIJAUcom
IG & YT: TINTAHIJAUcom
E-mail: red.tintahijau@gmail.com