SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Salah satu partai politik yang tereksan senyap menjelang Pilkada Subang adaah PKS. Namun siapa sangka, diam-diam partai ini sedang mneyiapkan strategi jitu untuk memenangkan kontestasi pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Ketua DPD PKS Subang, Agus Masykur Rosyadi mengatakan pihaknya memilih wait and see terkait Pilkada. Terlebih saat ini dirinya sudah medelegasikan Asep Hadian untuk menggerakan mesin politik, termasuk membangun komunikasi dengan partai lain, baik untuk koalisi maupun pasangan calon.
Komunikasi politik itu menjadi bagian dari skenario politik PKS untuk memenangkan di Pilkada pada November 2024 mendatang dalam menentukan koalisi dan pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Subang di Pilkada mendatang.
Soal koalisi misalnya, Agus mengatakan, meskipun hingga saat ini belum terbangun atau finalisasi koalisi, namun pihaknya sudah melakukan komunikasi politik dengan sejumlah partai politik lainnya.
“Kami sudah melakukan komunikasi dengan partai lain, misalnya PDIP, Golkar, Gerindra termasuk dengan PKB. Tetap semua juga menunggu pusat, dan pusatpun hari ini sedang komunikasi juga, apakah kemungkinan koalisi di Pilpres juga harus turun ke bawah juga, itu kita masih menunggu,” kata Agus Masykur.
Soal nama yang bakal menjadi pasangan di Pilkada Subang, Agus juga masih bersikap hati-hati. Namun saat dikonfirmasi dengan rumor yang muncul di publik kembali berpasangan dengan H Ruhimat, Agus mengatakan pihaknya belum mendapat informasi kepastian mantan Bupati Subang itu majau atau tidaknya di Pilkada
“Selama ini kan baik-baik saja, tapi masalah pak tuhimat maju atau tidak kan belum jelas, termauk juga parrtainya. rumor di lapangan kan beliau tidak maju lagi, ya kita respon itu,” kata Agus.
Sementara dengan Ketua DPD Golkar Subang Elita, Agus mengatakan potensi itu bisa saja terjadi, termasuk dengan bakal calon dari PDIP, Narca Sukanda dan Ating Rusnatim atau dengan Ketua Gerndra, Aceng Kudus.
“Kalau itu terjadi, bagus enggak? ada juga yang kirim flyer Tasyakur (Elita-Agus Masykur). Kearah sana itu bisa terjadi saja, atau dengan Pak Narca, Pak Ating, dengan Gerindra Pak Aceng, cuma sampai hari ini, semua kita masih menunggu,” jelasnya
