SUBANG, TINTAHIJAU.com – Dua bocah di Kabupaten Subang mengalami kelumpuhan otak atau cerebal palsy sejak lahir. Sang Ibunda berharap ada keajaiban untuk kesembuhan dua putranya itu.
Nasib yang dialami Alka (11) dan Akhtar (5) warga Kampung Sukajadi, RT41/RW 12, Kelurahan Soklat, Kecamatan Subang tidak seberuntung anak sebayanya. Saat teman seusianya bermain dan sekolah, kakak beradik ini waktunya lebih banyak dihabiskan di atas kasur.
Alka dan Akhtar menderita kelumpuhan otak sejak lahir. Cerebal palsy (Lumpuh Otak) adalah suatu kelainan kongenital pada gerakan, otot, atau otak. Cerebal Palsy ini disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal, seringkali kasus ini terjadi sebelum bayi lahir.
“Saya sebelumnya mengalami keguguran bayi kembar. namun 4 bulan kemudian saya hamil kembali. pada saat proses melahirkan saya dalam keadaan darah tinggi, sehingga Alka diperlukan penanganan dengan cara divakum atau disedot. sedangkan Alkhtar ini pada saat melahirkan sudah tidak ada air ketuban lagi, rembes. karena pada saat hamil saya sering mengendong Alka” jelas Susi
Kedua orangtuanya, Asep dan Susi Widiastuti terlihat pasrah melihat kondisi kedua putranya. Bukan tanpa alasan, Alka dan Akhtar ini sempat dirawat di Rumah Sakit. Namun, untuk penanganan intensif, dibutuhkan biaya tidak sedikig. Sementara, pasangan suami istri itu tidak memiliki pekerjaan tetap dan berpenghasilan minim.
Tidak jarang, tangis Susi pecah saat melihat kondisi putranya itu. Susi hanya bisa memberi support kedua anaknya untuk tetap semangat. Susi yang sehari harinya mendampingi kedua putranya itu, yakin ada keajaiban untuk kesembuhan putranya tersebut
“Saya kadang suka ngomong saya Alka ini, kak ayo makan yang banyak biar bisa main kaya temen temen, biar bisa sekolah” tutur Susi
Kadinkes Subang mengatakan Alka dan Akhtar kelihatannya memang secara medis disebut cerebral palsy atau lumpuh otak, karena proses yang terjadi pada saat usia masih bayi ada kelainan dalam otak.
“Kalau yang ini masih bayi ada gangguan di kepalanya jadi sebagian saraf itu rusak sehingga otot-otot tidak berkembang sehingga usia yang sudah 11 tahun dan 5 tahun masih belum bisa apa-apa,” ujar dr.Maxi.
Untuk Alka, kata dr.Maxi, mengalami lumpuh otak karena ada riwayat hipertensi dalam kehamilan disebut dengan eklampsia.
“Jadi ibunya sempat kejang – kejang pada saat hamil. Pada saat melahirkan divakum, menjadi kepala itu disedot sehingga mungkin ada jejak atau trauma dalam otaknya,” ucapnya.
Untuk penanganan, pihaknya aksn merujuk dua anak tersebut ke dokter anak dan diteruskan ke rehabilitasi medik.
“Karena kalau saya lihat untuk Alka ini masih sangat mungkin anak ini tumbuh dengan bagus sepanjang itu mendapatkan intervensi medis dari dokter ahli rekam medik dan dokter gizi,” ucapnya
Reportet: Medina Putri | Editor: Annas