Megapolitan

Eks Kabareskrim Susno Duadji Soroti Motif Pribadi di Balik Penculikan Kepala Cabang Bank BUMN

×

Eks Kabareskrim Susno Duadji Soroti Motif Pribadi di Balik Penculikan Kepala Cabang Bank BUMN

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Kasus penculikan dan pembunuhan MIP (37), kepala cabang pembantu salah satu bank BUMN, terus menjadi sorotan publik. Mantan Kabareskrim Polri periode 2008–2009, Susno Duadji, menilai ada dugaan kuat bahwa aksi keji tersebut dilatarbelakangi motif pribadi, bukan persoalan utang piutang dengan bank.

MIP diketahui diculik saat berada di area parkir sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025). Sehari kemudian, Kamis (21/8/2025), jenazahnya ditemukan di area persawahan Bekasi dengan kondisi mengenaskan. Tangan dan kaki korban terikat, sementara matanya tertutup lakban.

“Jelas ada pihak yang memantau dan membuntuti korban sejak keluar dari kantornya. Pertanyaan saya, bagaimana pelaku bisa tahu keberadaan korban saat itu?” ujar Susno dalam program Kompas Petang KompasTV, Sabtu (23/8/2025).

Susno juga menyoroti salah satu pelaku yang berhasil melarikan diri ke Nusa Tenggara Timur dengan menggunakan pesawat. “Nah, itu siapa yang membelikan tiket? Hal ini harus diusut lebih dalam,” tambahnya.

Menurut dia, polisi harus segera mengungkap siapa eksekutor pembunuhan dan siapa dalang di balik penculikan tersebut. “Para penculik kemungkinan kecil menjadi dalangnya. Polisi juga harus menemukan motif yang jelas mengapa korban dihabisi,” ucapnya.

Berdasarkan pengalamannya di kepolisian, Susno menyebut kasus serupa biasanya dipicu oleh persoalan pribadi, seperti dendam, persaingan, sakit hati, atau masalah utang piutang pribadi, bukan urusan dengan negara atau bank. “Kalau masalah utang di bank, tidak bisa diselesaikan dengan cara membunuh,” tegasnya.

Polisi Tangkap Empat Pelaku, Dalang Masih Buron

Kepolisian sebelumnya telah menangkap empat terduga pelaku penculikan, yakni AT, RS, RAH, dan RW. Tiga orang diamankan di Jakarta, sementara RW ditangkap di Bandara NTT ketika mencoba kabur usai penculikan.

“Keempat pelaku yang sudah diamankan ini adalah eksekutor penculikan, bukan pelaku pembunuhan korban,” ungkap Kepala Subdirektorat Reserse Mobile Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy, Kamis (21/8/2025).

Meski demikian, polisi menegaskan bahwa penyelidikan masih berlanjut untuk memburu pelaku lain yang diduga berperan sebagai otak sekaligus eksekutor pembunuhan.

Kasus ini kini menjadi perhatian serius kepolisian, sekaligus mengundang pertanyaan publik mengenai motif di balik aksi sadis yang merenggut nyawa seorang pejabat bank BUMN tersebut.