JAKARTA, TINTAHIJAU.com – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk resmi menerima suntikan modal sebesar Rp 23,67 triliun dari PT Danantara Asset Management melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Keputusan tersebut disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Auditorium Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Tangerang, Rabu (12/11).
Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny Kairupan, menyebut penyertaan modal ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat struktur keuangan dan mempercepat transformasi perusahaan. “Penyertaan modal ini menjadi tonggak penting dalam penyehatan dan transformasi kinerja Garuda Indonesia Group,” ujarnya.
Suntikan dana terdiri dari setoran tunai Rp 17,02 triliun dan konversi utang pemegang saham Rp 6,65 triliun. Glenny menegaskan, tambahan modal tidak hanya memperbaiki neraca, tetapi juga membuka peluang ekspansi dan peningkatan layanan. “Kami berkomitmen menjadikan Garuda sebagai maskapai yang kompetitif di pasar global,” katanya.
Perwakilan Danantara menilai Garuda Indonesia sebagai aset strategis yang perlu didukung. “Garuda Indonesia adalah aset bangsa. Dengan dukungan finansial yang tepat, kami percaya Garuda dapat bangkit dan kembali menjadi kebanggaan Indonesia,” ujarnya.
RUPSLB dihadiri pemegang saham yang mewakili 75,88 persen atau sekitar 69,42 miliar lembar saham. Persetujuan ini menandai babak baru restrukturisasi Garuda yang sebelumnya tertekan pandemi dan beban utang.
Dengan modal segar ini, Garuda Indonesia menatap masa depan dengan optimisme. Manajemen berharap transformasi yang dijalankan mampu mengembalikan kepercayaan publik dan memperkuat posisi maskapai sebagai layanan penerbangan nasional yang berkelanjutan.






