‎Golkar Majalengka Gelar Syukuran Atas Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto

Majalengka, TINTAHIJAU.COM – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Majalengka akan menggelar acara syukuran sebagai wujud rasa syukur dan penghormatan atas penyematan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Jenderal (Purn) Soeharto.

‎Ketua DPD Partai Golkar Majalengka, Asep Eka Mulyana, menyampaikan apresiasi tinggi atas keputusan pemerintah yang menetapkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional. Menurutnya, gelar tersebut merupakan bentuk pengakuan negara atas jasa besar sosok yang dikenal sebagai Bapak Pembangunan itu.

‎“Partai Golkar menyambut penuh rasa syukur. Ini bukan sekadar penghargaan politik, tetapi penghormatan moral terhadap pengabdian besar Pak Harto bagi bangsa Indonesia,” ujar Asep, Kamis (13/11/2025).

‎Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) telah menyerahkan 40 nama usulan calon pahlawan nasional kepada Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Kehormatan (GTK), Fadli Zon, pada 21 Oktober 2025.

‎Beberapa tokoh yang masuk dalam daftar tersebut antara lain Soeharto, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Marsinah, KH Bisri Syansuri, KH Yusuf Hasyim, Jenderal M. Jusuf, dan Ali Sadikin. Setelah melalui sidang penetapan Dewan GTK, hasilnya diserahkan kepada Presiden RI untuk disahkan.

‎Asep menegaskan, perjuangan Partai Golkar dalam mengusulkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional bukanlah bagian dari kepentingan politik, melainkan bentuk tanggung jawab moral untuk menghargai jasa besar beliau dalam menjaga ideologi bangsa dan membangun fondasi kemajuan nasional.

‎“Pak Harto adalah simbol stabilitas, pembangunan, dan kemajuan bangsa. Kita tidak bisa memungkiri, fondasi Indonesia modern dibangun di masa kepemimpinan beliau,” ujarnya.

‎Soeharto dan Warisan Pembangunan Nasional

‎Soeharto dikenal luas dengan julukan Bapak Pembangunan, berkat berbagai kebijakan monumental yang meninggalkan jejak kuat dalam sejarah Indonesia. Beberapa di antaranya:

‎1. Menegakkan ideologi Pancasila sebagai dasar tunggal bangsa.

‎2. Menyatukan kekuatan militer dan keamanan dalam wadah ABRI.

‎3. Mewujudkan swasembada pangan pada tahun 1983.

‎4. Mencetak 1 juta hektare sawah baru di Kalimantan.

‎5. Menyalurkan kredit lunak bagi petani dan nelayan.

‎6. Membangun berbagai waduk strategis untuk ketahanan air nasional.

‎7. Menjaga stabilitas nilai rupiah dan cadangan devisa negara.

‎8. Menjadikan Indonesia tuan rumah kantor pusat pertama ASEAN.

‎Atas kiprah tersebut, dunia internasional mengenal Soeharto sebagai The Father of Development atau Bapak Pembangunan Indonesia.

‎Soeharto memiliki hubungan erat dengan Partai Golkar. Sejak Pemilu 1971, ia menjadi tokoh sentral yang mendorong kemenangan besar Golkar dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina.

‎Meskipun tidak pernah menjadi Ketua Umum, pengaruh Soeharto terhadap arah kebijakan dan strategi politik Golkar sangat dominan. Karena itulah, Partai Golkar merasa memiliki tanggung jawab moral untuk memperjuangkan gelar kehormatan bagi Soeharto.

‎Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto.

‎“Atas nama keluarga besar Partai Golkar dari Sabang sampai Merauke, kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo yang telah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Bapak Soeharto,” kata Bahlil.

‎Menurutnya, jasa Soeharto bagi bangsa sangat besar—mulai dari mempersatukan Indonesia, menjaga ideologi Pancasila, hingga membangkitkan ekonomi nasional.

‎“Di masa kepemimpinannya, Indonesia disebut macan Asia. Itu bukti bahwa Pak Harto bukan hanya milik Golkar, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Bahlil.