JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Aksi unjuk rasa menuntut keadilan atas tewasnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) yang terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob, berujung ricuh di berbagai titik Jakarta, Jumat (29/8) hingga Sabtu (30/8) dini hari.
Sejak siang, ribuan massa dari berbagai elemen, termasuk driver ojol dan mahasiswa, mendatangi Polda Metro Jaya. Mereka menuntut proses hukum yang transparan terhadap anggota Brimob yang terlibat dalam kematian Affan. Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Suheri, menyambut massa dengan dialog singkat. Namun, teriakan “usut tuntas” menggema dari kerumunan.
Lalu Lintas Lumpuh, MRT & TransJakarta Terdampak
Imbas aksi, arus lalu lintas di kawasan Sudirman–Senayan dialihkan. Akses menuju SCBD ditutup sementara, begitu pula pintu masuk MRT di sekitar lokasi. Kepadatan parah terjadi di Jalan Jenderal Sudirman arah Bundaran Senayan.
Kerusuhan pecah menjelang tengah malam. Lima halte TransJakarta terbakar, yaitu Halte Polda Metro Jaya, Senen Toyota Rangga, Sentral Senen, Senayan BDKI, dan Gerbang Pemuda. “Kami mengimbau masyarakat agar tidak merusak fasilitas publik yang manfaatnya untuk semua,” kata Kepala Humas TransJakarta, Ayu Wardhani.
Gerbang Tol & Gedung Polisi Dibakar
Amarah massa juga meluas ke Gerbang Tol Pejompongan yang dibakar hingga menimbulkan kobaran api besar. Massa bertahan di depan DPR RI sambil melemparkan petasan dan molotov ke arah polisi.
Kericuhan berlanjut di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Dua bus polisi dibakar di bekas gedung Mapolres Metro Jakpus. Massa juga menjarah barang-barang dari markas sementara Gegana Brimob.
Polsek di Jakarta Timur Jadi Sasaran
Gelombang kerusuhan merembet ke Jakarta Timur. Lima polsek — Matraman, Makasar, Ciracas, Jatinegara, dan Cipayung — menjadi sasaran serangan. Pagar Polres Metro Jakarta Timur bahkan jebol dihantam massa.
“Sejumlah kendaraan dibakar, termasuk truk Dalmas. Di Polsek Jatinegara, pagar hingga motor di halaman hangus terbakar,” ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jaktim, AKBP Dicky Fertoffan.
Respons Pemerintah & Polri
Kematian Affan Kurniawan sendiri terjadi di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8) malam. Rantis Brimob yang menabrak Affan sempat berhenti sejenak sebelum kembali melaju dan melindas tubuh korban.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf kepada keluarga korban dan menegaskan kasus ini akan diusut transparan. “Tujuh anggota Brimob telah diamankan dan ditempatkan khusus,” ujarnya.
Presiden Prabowo Subianto juga menyatakan kecewa mendalam. “Saya meminta kasus ini diusut tuntas, pelaku dihukum sekeras-kerasnya,” tegasnya.
Divisi Propam Polri kemudian menyatakan tujuh personel Brimob yang berada di dalam rantis terbukti melanggar kode etik. Mereka kini ditahan di tempat khusus.
Catatan Redaksi: Kerusuhan besar ini menjadi salah satu aksi jalanan paling keras pasca-Reformasi, dengan kerugian fasilitas publik dan keamanan yang luas. Situasi di Jakarta masih dipantau ketat aparat hingga Sabtu pagi.






