SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Jalan politik Mantan Bupati dan Wakil Bupati Subang H Ruhimat dan Agus Masykur Rosyadi (Jimat-Akur) di Pilpres 2024 bersebarangan. Lalu Bagaiamana nasib keduanya di Pilkada Subang.
Agus Masykur Rosyadi yang notabene Ketua DPD PKS Subang tegak lurus dengan ‘fatwa’ politiknya untuk mengusung dan memenangkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres. Agus Masykur mengerahkan seluruh kekuatan untuk memenangkan Capres Nomor 1 di Kabupaten Subang.
Sementara H Ruhimat yang tercatat sebagai Ketua Bidang Pertimbangan DPC PDIP Subang, memilih jalan berbeda dengan Agus Masykur. Bukan saja dengan mantan partnetnya di Pemkab, Ruhimat juga membelot dari Fatsun PDIP dan memilih mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Sikap politik H Ruhimat ini dibuktikan dengan keterlibatannya pada Kampanye Prabowo di Majalengka beberapa waktu lalu. Bahkan Ruhimat menegaskan, siap memenangkan Capres Nomor 2 dengan 70 persen suara di lumbung suara PDIP, Kabupaten Subang.
Berbeda pilihan Politik di Pilpres 2024, berpotensi akan merubah keadan di Pilkada 2024 mendatang. Pengamat Politik, Kaka Suminta mengatakan potensi kedua tokoh itu terbelah di Pilkada sangat memungkinkan.
Kaka mengatakan, di Pilkada Subang untuk kedua kalinya, Ruhimat akan lebih selektif memilih bakal calon pasangannya di Pilkada Subang 2024 mendatang
“potensi untuk berstau (sepertinya) akan sulit, akan ada konstelasi lain Jimat terhadap wakilnya. Bisa saja Jimat sebagai incumben, dia merasa memiliki modal politik, selain modal finansial, dia akan mencari sosok yang fokus pada tujuan di pemerintahannya nanti,” kata Kaka
Namun demikian, dia menegaskan, konstelasi politik di Pilkada nanti akan tergantung dari perolehan suara di Pilpres pada 14 Februari nanti.
“Akan ditentukan dari hasil Pilpres nanti, siapa yang akan memenangkan nanti,” terangnya
Hal ini juga bisa dipengaruhi dengan sejumlah nama yang sudah muncul. Nama-nama itu akan menjadi referensi dan pertimbangan siapa menggandeng siapa di Pilkada mendatang
“Tentu ada peluang lain yang bisa maju, ketua partai lain dan tokoh lainnya. Yang sudah kita lihat, mereka yang sudah muncul itu memiliki sumberdaya politik, termasuk mereka sudah siap untuk logistik,” tandasnya