SUBANG, TINTAHIJAU.com – Akses jalan menuju Kecamatan Cijambe, tepatnya di Kampung Aul, Desa Cirangkong, Subang alami pergerakan tanah. Akibatnya setengah badan jalan penghubung tersebut amblas.
Akses jalan menuju Kantor Kecamatan Cijambe mengalami pergeseran. Sehingga jalan dengan lebar sekitar 4 meter itu, setengahnya mengalami amblas. Kondisi jalan terbelah.
Pantauan di lapanan, retakan jalan tersebut terjadi sekitar 15 meter. Kondisi terparah berada di sekitar 5 meter. Kondisi ini mengakibatkan akses jalan di jalur tersebut diberlakukan buka tutup untuk menghindari kondisi terburuk akibat beban kendaraan yang melintas.
Sekitar empat sampai lima orang melakukan pengaturan kendaraan yang melitas dijalan tersebut. Sementara di titik retakan terparah dipasang kayu dengan bagian atas diletakan karung sebagai rambu hati-hai.
“Ini udah hampir semingguan seperti ini. Terpaksa diberlakukan satu arah dan buka tutup, khawatir malah tambah parah,” kata salah seorang warga Ganda Sasmita di sela mengatur kendaraan.
Ganda berharap, pemerintah segera melakukan perbaikan untuk mengantisipasi kondisi retakan jalan lebih parah lagi. Menurutnya, jika 100 persen jalan itu terbelah, maka ada tiga desa yang terancam terisolasi, yakni Desa Cirangkong, Cikadu dan Desa Cimenteng.
“Mudah-mudahan pemerintah bisa melihat ini dan cepat-ceat dibenerin. Khawatir ini lebih parah lagu,” kata Ganda
Salah seorang supir Angkutan Umum, Ngab mengatakan, dampak terburuk jika retakan itu membelah jalan penghubung Kantor Kecamatan menuju Jalan Cijambe atau sebaliknya, akan berdampak serius pada ribuan masyarakat di Tiga Desa tersebut.
“Kalau putus ya bisa repot, untuk ke Subang Kota kita harus putar lewat Bantarsari yang jaraknya 10 Kilometeran. Tapi kan sewa kita adanya di jalur ini,” kata Ngab
Seperti halnya Ganda, Ngab berharap pemerintah segera bertindak cepat sebelum kondisi terparah terjadi. “Kita sih berharanya, cepat dibenerin. Kalau sudah kena semua, ya masyarakatya repot, pemerintah juga akan mengeluarkan biaya lebih besar lagi,” tuturnya