MEDAN, TINTAHIJAU.com – Mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), meminta pihak yang menuding dirinya mengintervensi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2024 untuk membuktikan tuduhan tersebut. Pernyataan ini disampaikan Jokowi saat menjawab pertanyaan wartawan di Masjid Raya Medan, Sumatera Utara, pada Jumat (29/11/2024).
“Itu dibuktikan saja, jangan hanya tuduhan-tuduhan,” ujar Jokowi, seperti dilansir oleh Kompas.com.
Jokowi menegaskan bahwa setiap proses dalam Pilkada Jateng memiliki mekanisme yang jelas. Jika ada indikasi pelanggaran, laporan dapat diajukan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau melalui Mahkamah Konstitusi (MK).
“Dilaporkan ke Bawaslu kan ada mekanismenya, atau dibawa ke MK,” tambahnya.
Hasil Quick Count dan Tuduhan Intervensi
Hasil hitung cepat (quick count) dari sejumlah lembaga survei menunjukkan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen, yang didukung Jokowi, unggul atas pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Namun, tudingan terkait adanya intervensi muncul dari Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto. Dalam pernyataannya, Hasto menyebut Jokowi, penjabat (Pj) kepala daerah, dan “partai cokelat” sebagai bagian dari “sisi gelap demokrasi” dalam Pilkada Serentak 2024.
Hasto menuduh ketiga elemen tersebut melakukan berbagai bentuk intimidasi demi memenangkan pasangan calon tertentu, tidak hanya di Jawa Tengah, tetapi juga di sejumlah daerah lain seperti Sumatera Utara, Banten, Jawa Timur, dan Sulawesi Utara.
“Sisi gelap demokrasi ini digerakkan oleh suatu ambisi kekuasaan yang tidak pernah berhenti, yang merupakan perpaduan dari tiga aspek,” ungkap Hasto dalam pernyataan persnya di Jakarta pada Kamis (28/11/2024).
PDIP: Kritik Terhadap Demokrasi
Hasto menyebut tiga elemen utama yang menurutnya menjadi bagian dari sisi gelap demokrasi, yakni ambisi Jokowi, gerakan “parcok” (partai cokelat), dan keterlibatan penjabat kepala daerah. Menurutnya, fenomena ini menggambarkan ambisi kekuasaan yang melampaui prinsip demokrasi yang sehat.
Di sisi lain, Jokowi tidak memberikan komentar lebih jauh mengenai tudingan dari Hasto. Dia hanya meminta agar setiap tuduhan dibuktikan melalui jalur hukum yang tersedia.
Pilkada Jateng 2024 menjadi salah satu pusat perhatian dalam Pilkada Serentak 2024, terutama dengan adanya persaingan ketat dan tudingan intervensi. Terlepas dari kontroversi, proses hukum dan mekanisme demokrasi yang tersedia diharapkan dapat menjadi solusi untuk memastikan keadilan dalam pesta demokrasi ini.