Sementara itu Bupati Indramayu, Nina Agustina mengatakan, pemanfaatan olahan hasil laut dapat meningkatkan status gizi masyarakat sebagai parameter kesejahteraan.
Saat ini angka konsumsi ikan di kabupaten indramayu tahun 2022 sebesar 58,50 kilogram perkapita per tahun. angka ini di atas angka konsumsi ikan jawa barat sebesar 37 kilogram perkapita per tahun, namun masih berada di bawah angka konsumsi ikan nasional, yaitu sebesar 59,53 kilogram perkapita pertahun.
Nina menambahkan, jika melihat produksi total perikanan kabupaten indramayu tahun 2022, yaitu sebesar 526.841 ton, jumlah ini masih belum sebanding dengan angka konsumsi ikan, dan surplus sebesar 79,01%.
Pemerintah daerah Kabupaten Indramayu, lanjut nina, saat ini sedang gencar menekan angka prevalensi stunting dan dengan adanya susu ikan ini, pilihan asupan protein hewani akan semakin mudah untuk dijumpai. mengingat juga bahwa kandungan gizi yang terdapat pada ikan sangat penting untuk tumbuh kembang anak serta mencegah terjadinya stunting atau masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi.
“Alhamdulillah, dengan adanya inovasi luar biasa olahan ikan menjadi susu ini, menjadi terobosan yang melahirkan banyak manfaat. tidak hanya untuk peningkatan percepatan konsumsi ikan bagi masyarakat indramayu, juga dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, dalam hal ini di wilayah kandanghaur,” tegas Nina.
Di tempat yang sama, CEO Berikan Teknologi Indonesia : Yogi Ari mengatakan, susu ikan yang dihasilkan oleh pabriknya tidak amis dan memiliki 3 varian rasa yakni vanila, cokelat, dan strawberry. Rasa tersebut merupakan rasa yang banyak disukai oleh anak-anak Indonesia.
Seusai peluncuran selanjutnya dilakukan pengecekan produk dan kunjungan ke areal pabrik untuk melihat langsung proses produksi yang dijalankan.
Reporter: Alleysa Azra
