Hal ini diharapkan Kampung bebas dari narkoba ini dapat menular ke kampung-kampung lainnya yang dipelopori oleh tokoh agama tokoh adat dan tokoh masyarakat.
Wakil Bupati Subang Agus Masykur sangat mengapresiasi kepada jajaran Polres Subang yang menunjuk Desa Ciater sebagai kampung bebas narkoba atas dukungan pencegahan dan pemberantasan narkoba di lingkungan masyarakat Ciater dan umumnya Kabupaten Subang.
“Narkoba sudah menjadi musuh kita bersama, selain merusak diri kita sendiri juga merusak lingkungan dan tentu saja merusak tatanan dan kemajuan bangsa. Kita bisa bayangkan ketika anak-anak kita terkena narkoba, dampaknya fisik yang akan rusak dan masa depan akan suram”, katanya
Peredaran narkoba saat ini tidak hanya melibatkan jaringan lokal tetapi juga jaringan internasional. Masyarakat Subang, ajaknya, harus waspada, karena dalam konteks segitiga emas (Rebana) yang dilintasi oleh berbagai lintasan dan hadirnya Patimban, mungkin akan ada dampak sosial yang perlu persiapkan dalam mewaspadai jaringan peredaran narkoba, karena dukungan transportasi peredaran narkoba sangat mudah masuk ke Subang.
“Dengan launching dan deklarasi kampung bebas narkoba merupakan hal yang sangat penting bagi kita semua dalam upaya bagaimana menjaga masa depan keluarga dan anak-anak penerus kita agar tidak hancur masa depannya gara-gara narkob,” kata Wabup
Dengan pencegahan dari diri sendiri dan keluarga dari dampak negatif lingkungan, kata Wabup, sangat dibutuhkan dengan bekerjasama stakeholder terlibat.
“Kerjasama masyarakat dan stakeholder yang terlibat dibutuhkan untuk mencegah pengedar dan pengguna narkoba supaya tidak nyaman berada dilingkungan masyarakat”, imbuhnya.
Dia berharap kampung bebas narkoba yang luar biasa ini akan terus menjadi energi positif juga dilakukan oleh kampung-kampung lain di desa-desa lain di Kabupaten Subang. Gerakan serentak di Indonesia ini yang pada akhirnya dipastikan narkoba bisa diminimalisir penyebarannya dan bahkan bisa memusnakahkannya.
