Kemacetan di Jalan Ciwastra Kian Parah, Warga Desak Pemerintah Bertindak

TRIBUNJABAR.ID/NAZMI ABDURRAHMAN

BANDUNG, TINTAHIJAU.com – Kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Ciwastra, Kota Bandung, semakin dikeluhkan oleh para pengguna jalan. Salah satunya adalah Indri (26), pegawai swasta asal Derwati, yang mengaku harus ekstra sabar setiap melintas di kawasan tersebut, terutama pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari.

Menurut Indri, kemacetan tak hanya disebabkan oleh padatnya kendaraan yang keluar-masuk dari kawasan perumahan di sekitar Jalan Ciwastra, namun juga diperparah oleh ulah angkutan kota (angkot) yang kerap berhenti sembarangan. Kondisi tersebut menimbulkan perlambatan arus lalu lintas, bahkan antrean kendaraan yang cukup panjang.

“Jalan Ciwastra itu setiap pagi suka macet, banyak kendaraan yang keluar dari perumahan, ditambah ada pasar pagi dadakan seperti itu, ini rutin dilakukan setiap Hari Selasa,” ujar Indri kepada detikJabar, Selasa (22/7/2025).

Pasar kaget yang digelar di Jalan Babakan Situ atau di sempadan Sungai Cipamokolan, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, disebut menjadi salah satu penyebab utama kemacetan. Aktivitas warga yang berlalu-lalang dan menyebrang jalan tanpa pengaturan yang baik membuat lalu lintas semakin tersendat.

Tak hanya itu, angkot yang berhenti di sembarang tempat, termasuk di atas jembatan, semakin mempersempit lajur jalan. “Angkot juga pede ngetem di atas jembatan, otomatis satu lajur jalan tertutup,” keluh Indri.

Ia berharap Pemerintah Kota Bandung segera membuat regulasi yang mengatur operasional pasar dadakan dan menertibkan angkutan umum yang melanggar aturan demi kelancaran lalu lintas.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Willy, warga lainnya. Ia menyebut kemacetan yang terjadi bisa mengular cukup jauh, bahkan sampai ke Jalan Bodogol dan mendekati GBI (Gereja Bethel Indonesia).

“Macetnya panjang, ekor kendaraan bisa sampai GBI. Pemkot harus turun tangan, jangan sampai masyarakat marah, masyarakat juga ingin arus lalu lintas lancar,” tegasnya.

Dengan kondisi tersebut, warga mendesak pemerintah setempat untuk segera turun tangan dan mencari solusi atas permasalahan yang sudah berlangsung cukup lama. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin kemacetan akan semakin memburuk dan menimbulkan keresahan sosial yang lebih besar.