SUBANG, TINTAHIJAU.com – Tragedi menimpa salah satu Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Banyuwangi. Dul Hanan (50), yang juga menjabat sebagai Ketua KPPS di TPS 18 Desa/Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, dilaporkan meninggal dunia dalam tugasnya.
Abdul Konik, Divisi SDM Parmas Desa Singojuruh, mengonfirmasi kepergian almarhum. “Iya benar, ada salah seorang KPPS kami yang meninggal dunia. Dia bertugas sebagai ketua KPPS di TPS 08,” ujar Konik.
Menurut Konik, Dul Hanan diketahui meninggal sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, proses perhitungan surat suara capres-cawapres masih berlangsung di TPS.
Setelah selesai menghitung surat suara, Dul Hanan mengeluhkan pusing dan sesak nafas. Dia kemudian meminta untuk dibawa ke puskesmas terdekat.
Namun, kondisinya terus memburuk setelah tiba di puskesmas, dengan napas tersengal-sengal. Dul Hanan pun dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Rogojampi.
Di rumah sakit, dia diberikan bantuan oksigen, dan kondisinya sempat membaik, meskipun masih mengalami kesulitan bernapas.
“Teman-teman PPK juga sempat menjenguk beliau, saat itu dia masih bisa duduk tapi napasnya tersengal-sengal,” ungkap Konik.
Namun, tak lama kemudian, petugas PPK mendapat kabar bahwa kondisinya semakin kritis. Dul Hanan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
Meskipun belum ada kepastian mengenai penyebab pasti kematian Dul Hanan, dugaan sementara mengarah pada kelelahan.
“Kami belum bisa memastikan apakah dia memiliki penyakit bawaan atau tidak. Kami masih berkomunikasi dengan pihak keluarga,” jelas Konik.
Kematian Dul Hanan menjadi pengingat betapa beratnya tanggung jawab para petugas KPPS dalam melaksanakan tugasnya, terutama di tengah pandemi dan proses pemungutan suara yang berlangsung cukup panjang. Semoga peristiwa ini menjadi perhatian bagi semua pihak untuk memberikan perlindungan dan dukungan lebih kepada para petugas KPPS.
Sumber: detikcom
