SUBANG, TINTAHIJAU.com – Ketupat, hidangan yang identik dengan lebaran umat Islam teryata tidak hanya menjadi santapan khas saat Idul Fitri dan Idul Adha di Palu. Kota yang terletak di Sulawesi Tengah ini menghadirkan keunikan kuliner tersebut dalam perayaan Natal dan Tahun Baru bagi umat Kristiani.
Meskipun tradisi mengonsumsi ketupat pada saat Idul Fitri dan Idul Adha telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia, di Palu, ketupat merambah lintas agama. Di wilayah ini ketupat tidak hanya disajikan oleh umat Islam namun juga dihidangkan oleh sebagian umat Kristiani dalam merayakan Natal dan menyambut Tahun Baru.
Pedagang ketupat musiman turut serta meramaikan suasana dengan membuat ketupat khusus untuk perayaan Natal. Keterlibatan umat Kristiani dalam merayakan Natal dengan hidangan ketupat menunjukkan semangat kebersamaan dan toleransi antaragama di tengah masyarakat Palu.
Tradisi ini tidak hanya mencerminkan keragaman budaya, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dalam perbedaan. Melalui kuliner bersama seperti ketupat, masyarakat Palu menunjukkan bahwa perbedaan agama tidak menghalangi mereka untuk saling menghargai dan merayakan kebahagiaan bersama.
Ketupat Natal di Palu menjadi simbol harmoni antarumat beragama, memperkaya perayaan-perayaan keagamaan dengan nuansa keberagaman yang kaya. Keunikan ini menjadi bagian dari identitas kuliner Palu, di mana satu hidangan dapat merangkul seluruh komunitas, tanpa memandang perbedaan agama.
Di tengah gejolak dan tantangan yang mungkin dihadapi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, kehadiran tradisi seperti ketupat Natal menjadi titik terang yang mengingatkan akan pentingnya saling menghormati dan bekerja sama, terlepas dari latar belakang agama.
Dengan ketupat sebagai simbol kebersamaan, masyarakat Palu membuktikan bahwa keberagaman dapat menjadi kekuatan yang memperkaya kehidupan bersama. Sambutan hangat terhadap ketupat dalam perayaan Natal dan Tahun Baru menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kemampuan untuk merayakan perbedaan, dan bersama-sama menciptakan kehidupan yang harmonis dan penuh toleransi.