Kolaborasi untuk Subang Sejahtera: Jimat-AKU Usung Program Pengentasan Pengangguran

SUBANG, TINTAHIJAUcom – Ketua Umum Presidium Relawan Jimat-AKU, Urip Soeprianto, yang dikenal dengan panggilan Bos Urip, menyampaikan tiga gagasan besar yang menjadi bagian dari program pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Subang, H. Ruhimat dan Aceng Kudus (Jimat-AKU), dalam Pilkada Subang 2024.

Gagasan tersebut mencakup pendidikan, kesehatan, dan pengangguran, yang menurut Bos Urip sangat penting untuk pembangunan Kabupaten Subang

Hal itu disampaikan di kediamannya Cigarukgak, Kecamatan Cipunagara, Bos Urip menjelaskan ketiga gagasan tersebut merupakan bagian integral dari visi pasangan nomor urut 1, Jimat-AKU pada Minggu (13/10).

Gagasan pertama adalah terkait dengan pendidikan. Ia menekankan pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan di Subang melalui program beasiswa.

“Kita ingin memajukan pendidikan, terutama untuk pembangunan sumber daya manusia. Lewat apa? Tentunya lewat beasiswa. Setiap kecamatan akan ada 10 penerima beasiswa, jadi untuk 30 kecamatan, ada 300 orang penerima,” jelasnya.

Baca Juga:  SHI Meminta Negara Hadir untuk Kesejahteraan Hakim

Bos Urip juga menyebutkan sumber dana untuk beasiswa ini bisa berasal dari dana pemerintah daerah, dana desa, dan Bos Urio siap pakai uang dari dana pribadinya.

“Saya sudah melakukannya sejak lima tahun lalu. Ada yang sudah saya kuliahkan di Universitas Tri Sakti, Universitas Jayabaya, dan beberapa universitas di Yogyakarta serta Cianjur,” tambahnya.

Selain itu, Bos Urip juga menambahkan ia telah menyekolahkan putra-putri Subang ke Sekolah Tinggi Pelayaran.

Selanjutnya, dalam sektor kesehatan, Bos Urip mengungkapkan  ia telah mengambil inisiatif di desanya untuk membantu masyarakat yang memiliki kartu BPJS namun tidak aktif.

Baca Juga:  Empat Tersangka Ditangkap Terkait Bisnis Judi Online di Depok, Raup Hingga Rp30 Miliar

“Di Desa Sidajaya dan Sidamulya, kurang lebih 1800 orang yang punya kartu BPJS tapi dia tidak aktif padahal dia hanya kurang lebih 35 ribu yang paling besar itu 45 ribu kita genapkan menjadi 50 ribu, nah 50 ribu kali 1000 orang itu baru 50 juta dan itu sudah bisa tercover untuk satu dua Desa harusnya buat negara tidak ada masalah,” kata Bos Urip.

Ia menegaskan konsep ini dapat diterapkan secara lebih luas di Subang sebagai bagian dari program Jimat-AKU, mengingat biaya yang diperlukan relatif kecil untuk pemerintah.

Terakhir, gagasan mengenai pengangguran juga menjadi sorotan Bos Urip. Ia menyampaikan bahwa Kabupaten Subang memiliki potensi besar dalam sektor industri.

“Di beberapa kecamatan di Subang, sudah ada pabrik-pabrik besar. Jika satu pabrik bisa mempekerjakan 3.000 orang, dan ada lima pabrik di suatu kecamatan, maka sudah ada 15.000 orang yang bisa bekerja,” jelasnya.

Baca Juga:  Kecelakaan Maut di Tol Cipali, 1 Orang Tewas dan Dua Orang Alami Luka

Dengan mengoptimalkan potensi pabrik di Subang, ia yakin masalah pengangguran di beberapa kecamatan, seperti Cipunagara dan Cibogo, bisa teratasi.

“Tiga gagasan ini – pendidikan, kesehatan, dan pengangguran – adalah bagian dari program Jimat-AKU, dan saya yakin ini bisa membawa perubahan yang besar bagi masyarakat Subang,” pungkas Bos Urip.