Korban Meninggal Bencana di Sumatera Bertambah Jadi 995 Jiwa

Foto udara sejumlah rumah bendungan diterjang banjir bandang di kawasan Gunung Nago, Padang, Sumatera Barat, Jumat (28/11/2025). Banjir bandang terjadi pada Jumat (28/11/2025) dini hari dan semakin meluas akibat jebolnya bendungan Gunung Nago di Pauh, sehingga mengakibatkan jembatan putus, sejumlah rumah rusak dan warga mengungsi.(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatera kembali bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan adanya penambahan lima korban jiwa per Jumat (12/12/2025) sore.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa total korban meninggal kini mencapai 995 jiwa, meningkat dari 990 jiwa yang tercatat pada Kamis (11/12/2025). Data tersebut mencakup wilayah Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat, yang menjadi daerah terdampak paling parah.

“Dari 990 jiwa meninggal dunia per kemarin, saat ini rekapitulasi kami menunjukkan angka 995 jiwa total meninggal dunia di tiga provinsi,” ujar Abdul dalam konferensi pers yang disiarkan melalui Breaking News KompasTV.

Selain korban meninggal, jumlah korban hilang juga mengalami peningkatan. BNPB mencatat penambahan empat orang, sehingga total menjadi 226 orang, dari sebelumnya 222. Penambahan ini berasal dari wilayah Aceh.

Sementara itu, jumlah pengungsi di tiga provinsi tersebut dilaporkan tidak mengalami perubahan, yakni tetap berada di angka 884.889 jiwa. Abdul menegaskan bahwa upaya penanganan pengungsi terus diintensifkan, termasuk distribusi logistik dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya.

“BNPB terus mendorong distribusi logistik dan kebutuhan dasar bagi para pengungsi. Pendistibusian dilakukan melalui jalur udara dan darat,” ujarnya.

Hingga kini, berbagai instansi pemerintah dan relawan terus melakukan pencarian korban hilang serta pemulihan kondisi di lapangan. Pemerintah pusat mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat cuaca ekstrem diprediksi masih berlanjut di sejumlah wilayah Sumatera.