Menilik Warga yang Hidup Disekitar Megaproyek IKN

Penampakan Istana Garuda di IKN Nusantara, Kalimantan Timur, Sabtu (27/7). Istana ini menuai respons negatif sejumlah netizen meski didesain maestro. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Hidup di sekitar megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN) menghadirkan berbagai tantangan dan peluang bagi warga di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Sementara pemerintah memfokuskan perhatian pada kemegahan proyek dan perayaan-perayaan besar seperti Hari Kemerdekaan, masyarakat setempat menghadapi realitas sehari-hari yang lebih menantang.

Kondisi Sehari-Hari

Di desa-desa seperti Desa Bumi Harapan, debu tebal dari proyek pembangunan menyelimuti kehidupan warga. Jalan-jalan berdebu dan bising menjadi pemandangan sehari-hari, memengaruhi kenyamanan dan kesehatan.

Warga seperti Titin Sumarni yang mengelola pesantren mengalami dampak langsung, dari debu yang mengganggu kegiatan santri hingga kekurangan air bersih yang memaksa mereka membeli air dengan harga tinggi.

Manfaat Ekonomi

Di sisi lain, proyek IKN juga membawa peluang ekonomi. Budi Pranata, misalnya, berhasil memanfaatkan kebutuhan penginapan untuk para pekerja proyek, sementara Lina Ekawati mengubah sawahnya menjadi tempat penyaringan air untuk dijual. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada ketidaknyamanan, beberapa warga dapat meraih keuntungan dari proyek besar ini.

Kesejahteraan dan Harapan

Kendati mengalami tantangan, beberapa warga masih berharap bisa merasakan manfaat jangka panjang dari pembangunan IKN. Mereka ingin terlibat dalam perubahan yang terjadi dan menikmati fasilitas-fasilitas baru yang ada di kawasan inti pemerintahan.

Namun, penting agar pemerintah juga memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat sekitar untuk memastikan mereka tidak hanya menjadi penonton dalam perubahan besar yang terjadi di lingkungan mereka.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini