CIANJUR, TINTAHIJAU.com – Pemandangan memilukan terjadi di Kampung Bojonghuni, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur. Seorang lansia bernama H Karnudin (80) yang sakit parah terpaksa ditandu warga dengan menggunakan sarung dan sebilah bambu melalui gang sempit pada Jumat (29/8/2025) malam.
Video berdurasi 22 detik yang beredar di media sosial memperlihatkan dua pria menandu H Karnudin menuju jalan besar sejauh sekitar 300 meter, tempat ambulans menunggu. Kondisi kesehatan sang lansia yang tidak memungkinkan untuk duduk di sepeda motor membuat warga tak memiliki pilihan lain.
“Dari rumah ke jalan besar itu sekitar 300 meter. Karena bapak tidak bisa duduk, akhirnya ditandu pakai sarung dan bambu,” ujar Nura (28), salah satu warga setempat, Senin (1/9/2025).
Menurut Nura, peristiwa seperti ini bukan kali pertama terjadi. Warga kerap kesulitan saat harus membawa orang sakit atau ibu yang hendak melahirkan karena akses jalan terlalu sempit untuk dilalui mobil.
“Sudah sering kami ajukan pelebaran jalan atau pembangunan jembatan permanen, tapi sampai sekarang belum terealisasi. Kasihan warga, selalu ditandu kalau ada yang sakit,” katanya.
Selain menyulitkan akses kesehatan, kondisi jalan yang sempit juga menghambat aktivitas ekonomi warga. Hasil panen pertanian terpaksa diangkut menggunakan sepeda motor atau dipanggul manual menuju jalan besar.
“Kami berharap pemerintah segera membuat jembatan permanen agar mobil bisa masuk. Warga pun siap kalau tanah atau bangunan digunakan untuk pelebaran jalan,” tambah Nura.
Menanggapi hal tersebut, Camat Cilaku Deni Widya Lesmana mengakui pihaknya telah meninjau langsung lokasi. Menurutnya, rencana pelebaran jalan sudah pernah dibahas bersama warga, namun terkendala pembebasan lahan.
“Memang itu jalan gang, mobil tidak bisa masuk. Warga juga sebenarnya sudah siap patungan untuk pelebaran, tapi ada pemilik tanah yang enggan menjual lahannya. Kalau depan dilebarkan tapi tengahnya tetap sempit, ya mobil tetap tidak bisa masuk,” jelas Deni.
Hingga kini, warga Bojonghuni masih menanti kepastian dari pemerintah terkait pembangunan akses jalan yang layak, agar kejadian serupa tidak terus berulang.





