SUKABUMI – Sebuah aksi percobaan kejahatan seksual terhadap seorang siswi kelas 3 SMP di Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, nyaris terjadi pada Rabu (26/11/2025). Korban selamat setelah teriakannya didengar oleh seorang warga yang melintas di lokasi kejadian.
Peristiwa mengerikan ini terjadi sekitar pukul 06.30 WIB, saat korban sedang dalam perjalanan menuju sekolah melalui sebuah jalan setapak yang dikenal sepi. Pelaku dilaporkan sempat membekap korban dari belakang dan berusaha menyeretnya ke semak-semak.
Saksi Mata Dengar Teriakan Minta Tolong
Iki (25), seorang saksi mata, menceritakan detik-detik penyelamatan korban. Ia mengaku awalnya mendengar sayup-sayup teriakan minta tolong. Penasaran, ia segera menuju sumber suara.
“Saya langsung samperin ke arah suara. Tiba-tiba ada yang berlari menjauh,” kata Iki kepada wartawan. Setelah itu, Iki melihat korban, seorang bocah perempuan, muncul dengan wajah ketakutan.
“Saya tanya ke anak itu, katanya orang itu (pelaku) ngebekap dari belakang,” lanjut Iki. Menurutnya, kondisi jalan setapak tersebut memang sepi dan merupakan jalur yang biasa dilewati korban menuju sekolah. Teriakan korban yang panik membuat pelaku gagal melancarkan aksinya dan memilih melarikan diri. Iki yang sempat mengenali ciri-ciri pelaku memanggilnya, namun pelaku tidak menoleh dan terus berlari kencang.
Warga Amankan Pelaku, Ternyata Seorang Guru Ngaji
Kabar mengenai insiden ini dengan cepat menyebar di kalangan warga. Berbekal informasi dari Iki yang mengenali wajah pelaku, warga setempat bersama Ketua RT segera bergerak untuk melakukan penjemputan.
Nendi (23), warga setempat, mengungkapkan bahwa pelaku berhasil diamankan di rumahnya. Warga terkejut saat mengetahui pelaku berinisial IS, yang dikenal sebagai guru ngaji di kampung sebelah.
“Langsung sama warga, sama RT dijemput dan dibawa ke Polsek Nagrak,” ujar Nendi.
Ayah korban, U, mengaku kaget mendengar putrinya nyaris menjadi korban kejahatan saat ia sedang berjualan di Cibadak. Ia menjelaskan bahwa putrinya biasanya berangkat bersama teman-temannya, namun hari itu ia berangkat sendiri melalui jalanan menanjak dan sepi.
“Kata anak saya, ada yang ngebekap dari belakang. Kalau anak saya mah tidak tahu siapa itu pelaku,” tutur U.
Polisi Tegaskan Tidak Ada Rudapaksa
Meskipun sempat ramai di media sosial isu korban mengalami rudapaksa, U memastikan hal tersebut tidak benar. “Alhamdulillah, ada banyak yang menolong jadi tidak benar soal itu,” tegas U.
Secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Sukabumi Iptu Hartono membenarkan bahwa terduga pelaku berinisial IS sudah diamankan oleh pihak kepolisian.
“Pelaku sudah kita amankan, tapi tidak ada perkosaan. Kekerasan terhadap anak di bawah umur saja,” kata Iptu Hartono, menegaskan bahwa korban hanya mengalami kekerasan dan percobaan penyeretan, bukan rudapaksa.
UPDATE: Pelaku saat ini ditahan di Polsek Nagrak untuk proses penyelidikan lebih lanjut terkait kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur.





