JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Iman Imanuddin, menegaskan bahwa pelajar SMAN 72 Jakarta yang terlibat dalam insiden ledakan tidak memiliki keterkaitan dengan jaringan teroris. Kepastian ini diperoleh setelah penyidik memeriksa sejumlah bukti dan melakukan penyelidikan awal secara menyeluruh.
Menurut Iman, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tindakan pelajar tersebut tidak didorong oleh ideologi ekstrem, melainkan oleh faktor-faktor personal yang kini tengah didalami kepolisian. “Berdasarkan bukti yang kami temukan, pelaku tidak terkait dengan kelompok teroris mana pun,” ujar Iman.
Dalam keterangannya, Iman juga menyoroti pentingnya peran orang tua serta para pendidik dalam membangun ruang aman bagi anak-anak untuk bercerita dan mencari perlindungan. Ia mengingatkan keluarga dan pihak sekolah agar tidak menutup diri ketika anak mencoba menyampaikan perasaan atau masalah yang sedang mereka hadapi.
“Mendidik anak itu bukan hanya mengarahkan, tapi juga menjadi tempat anak curhat, bertanya, dan berlindung. Ini tanggung jawab kita semua,” tuturnya.
Polisi turut menemukan buku harian pribadi milik pelajar tersebut. Dalam catatan itu, ia menuliskan keluhan tentang rasa kesepian dan perasaan tidak memiliki tempat untuk mengadu. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa kondisi psikologis turut berperan dalam tindakan yang dilakukan.
Polda Metro Jaya masih melanjutkan penyelidikan untuk mengungkap motif lengkap di balik insiden tersebut, sekaligus memastikan langkah-langkah pendampingan yang diperlukan bagi pelajar bersangkutan.




