Pembersihan Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny Dilakukan 24 Jam, 49 Korban Masih Dicari

Proses evakuasi musala Ponpes Al Khoziny yang ambruk (Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

SIDOARJO, TINTAHIJAU.com – Proses pembersihan material reruntuhan bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dilakukan tanpa henti selama 24 jam. Langkah ini dilakukan lantaran masih ada puluhan korban yang belum ditemukan di bawah puing-puing bangunan yang ambruk pada Senin (29/9/2025) lalu.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyampaikan, berdasarkan daftar absensi yang dirilis pihak pondok, terdapat 49 orang yang masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.

“Proses pembersihan material reruntuhan dilaksanakan selama 24 jam penuh. Kami terus berupaya menemukan para korban yang masih terjebak,” ujar Muhari dalam keterangan resmi, Sabtu (4/10/2025).

Ia menambahkan, setiap kali ditemukan jenazah, tim pembersih akan segera menghentikan sementara pekerjaan untuk memberikan ruang kepada tim evakuasi dan medis. “Tenaga medis dan ambulans langsung bergerak melakukan evakuasi serta penanganan jenazah lebih lanjut,” jelasnya.

Proses pencarian dan evakuasi dilakukan oleh tim gabungan yang melibatkan Basarnas, BPBD, TNI-Polri, PMI, Tagana, pemadam kebakaran, serta sejumlah relawan. Mereka bekerja bergantian siang dan malam untuk mempercepat proses pembersihan dan pencarian korban.

BNPB mencatat, hingga Sabtu (4/10/2025), jumlah korban meninggal dunia akibat ambruknya musala tersebut bertambah menjadi 14 orang. Sementara 103 orang lainnya selamat, dan satu orang dinyatakan tidak memerlukan perawatan medis lanjutan.

“Total korban tercatat sebanyak 167 orang. Dari jumlah tersebut, 14 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, 89 orang sudah diperbolehkan pulang, dan satu orang dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto,” ungkap Muhari.

Pemerintah daerah bersama instansi terkait kini fokus memastikan seluruh korban dapat ditemukan serta menyiapkan langkah lanjutan untuk pemulihan dan penanganan pascakejadian. Penyebab pasti ambruknya bangunan musala masih dalam penyelidikan pihak berwenang.