JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Pemerintah tengah berupaya menyelamatkan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang dinyatakan pailit. Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer, atau yang akrab disapa Noel, menjelaskan bahwa langkah ini diambil karena Sritex menjadi tumpuan hidup bagi puluhan ribu buruh yang bekerja di perusahaan tekstil tersebut. Pernyataan ini disampaikan Noel dalam dialog bersama Kompas TV pada Selasa (29/10/2024).
Noel menegaskan, salah satu alasan utama pemerintah berfokus pada penyelamatan Sritex adalah demi keberlangsungan nasib pekerja di perusahaan tersebut. “Pertama, karena kita melihat di situ ada puluhan ribu buruh yang menggantungkan nasibnya,” jelas Noel. Menurutnya, selain dampak langsung terhadap pekerja, efek domino juga akan dirasakan oleh masyarakat sekitar jika perusahaan tersebut berhenti beroperasi.
“Selain pekerja, ada banyak pihak yang turut bergantung pada keberadaan Sritex, seperti usaha rumah makan, warteg, layanan ojek, dan tempat kos. Jika 50 ribu pekerja ini sampai dipecat, tentu dampaknya akan sangat besar bagi mereka,” ungkap Noel lebih lanjut.
Negara Harus Hadir dalam Mengatasi Masalah Ini
Sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Noel menegaskan bahwa dirinya berupaya agar negara turut serta dalam menyelesaikan masalah ini. “Tugas saya sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan adalah memastikan negara hadir. Negara harus melihat masalah ini dari sudut pandang yang luas dan memastikan kesejahteraan pekerja tetap terjaga,” katanya.
Saat ditanya lebih lanjut tentang langkah konkret yang akan diambil pemerintah, Noel menjelaskan bahwa status pailit dan bangkrut sebenarnya memiliki perbedaan. Menurutnya, meskipun Sritex dinyatakan pailit, kondisi perusahaan masih memungkinkan untuk beroperasi. “Pailit berbeda dengan bangkrut. Pailit berarti ada masalah dalam struktur organisasi, sementara bangkrut berarti perusahaan sudah tidak memiliki dana lagi,” jelasnya.
Kewajiban Perusahaan terhadap Buruh Tetap Terpenuhi
Noel mengungkapkan bahwa meskipun Sritex sedang menghadapi tantangan hukum, operasional perusahaan tetap berjalan. Bahkan, kewajiban perusahaan terhadap buruh, seperti pembayaran gaji, masih terpenuhi. “Saya sudah cek, para buruh masih menerima gaji dan asuransi ketenagakerjaan mereka juga masih aktif,” tambahnya.
Selain itu, pemerintah mendukung proses hukum yang tengah ditempuh oleh Sritex. “Sritex sedang mengajukan kasasi dan kita mendukung proses ini. Kita tunggu saja hasilnya,” tuturnya.
Noel juga menekankan pentingnya kehadiran negara di tengah ketidakpastian yang dialami oleh para buruh dan masyarakat sekitar. “Negara harus hadir, mengambil peran dalam situasi ini, dan memastikan semua berjalan dengan baik,” pungkasnya.