Pengamat Kepolisian Minta Eks Menkominfo Budi Arie Setiadi Diperiksa Terkait Skandal Judi Online di Komdigi

Eks Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi | (Dok. Kemenkominfo)

JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, meminta kepolisian memeriksa mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi. Permintaan ini muncul setelah terungkapnya skandal judi online yang melibatkan pegawai di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Bambang mengapresiasi langkah kepolisian dalam menindak pegawai Komdigi yang diduga terlibat dalam praktik judi online. Namun, ia menilai penyelidikan yang dilakukan belum menyentuh akar permasalahan, terutama terkait otak pelaku dan bandar besar judi online atau “judol”.

“Memang ada kemajuan sedikit, ya, tapi ini belum menyentuh akarnya, karena yang ditangkap terakhir ini adalah penghubung. Tentu ada pihak-pihak yang lebih atas,” ujar Bambang dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Selasa (12/11/2024).

Pertanyakan Proses Rekrutmen Pegawai

Selain meminta pemeriksaan terhadap Budi Arie, Bambang juga menyoroti proses penerimaan pegawai di Komdigi yang terlibat dalam perlindungan aktivitas judi online. Ia mempertanyakan bagaimana pegawai tersebut bisa lolos dan masuk ke dalam kementerian, meski tidak memenuhi kualifikasi seleksi yang ada.

Menurut Bambang, hal ini memunculkan dugaan adanya keterlibatan oknum internal dalam meloloskan pegawai yang terlibat dalam aktivitas ilegal tersebut. Untuk itu, ia meminta agar mantan Menkominfo turut diperiksa, mengingat peran Budi Arie dalam memberikan rekomendasi selama menjabat di Kemkominfo.

“Di kementerian ini juga seharusnya ada pihak-pihak yang diperiksa, termasuk Menkominfo sebelumnya yang memberikan rekomendasi atas oknum ini ya harus diperiksa,” kata Bambang.

Desakan Investigasi Menyeluruh

Bambang menilai bahwa kepolisian perlu bertindak cepat dan lebih serius dalam mengusut skandal judi online di Komdigi. Menurutnya, komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus dibuktikan dengan mengusut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya.

“Kalau tidak ya ini hanya akan sebatas operator-operator di lapangan yang ditangkap, tapi tidak menyentuh akarnya, yakni otak pelaku atau bandar,” tegas Bambang.

Ia berharap penyelidikan ini dapat mengungkap jaringan besar di balik judi online yang diduga melibatkan oknum di dalam kementerian, sehingga tidak hanya pelaku kecil yang ditindak tetapi juga aktor utama yang berada di balik layar.

Kasus ini menjadi sorotan publik dan diharapkan bisa membawa perubahan dalam upaya pemberantasan judi online yang selama ini menjadi masalah serius di Indonesia.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini