SUBANG, TINTAHIJAUCOM, – Jajaran Polsek Jalan Cagak Polres Subang berhasil menggagalkan aksi tawuran antar pelajar yang terjadi di wilayah hukum Polsek Jalancagak.
Dalam kegiatan preventif tersebut, petugas mengamankan sejumlah pelajar serta barang bukti berupa senjata tajam crurit, samurai, gobang serta stik besi yang diduga akan digunakan dalam aksi tawuran.
Kepolisian Sektor Jalan Cagak, di bawah pimpinan Kapolsek Kompol Dede Suherman, A.Md, berhasil menggagalkan aksi tawuran antar pelajar yang direncanakan terjadi di kawasan Jagar Naek, Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang.
Petugas mengamankan 16 pelajar dari berbagai jenjang pendidikan – mulai dari SD, SMP, SMK hingga SMA, serta sejumlah senjata tajam seperti celurit, samurai, gobang, dan stek besi.
Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentani melalui Kapolsek Jalan Cagak Kompol Dede Suherman,AMd menjelaskan Aksi tawuran ini diketahui berawal dari saling ejek dan tantangan di media sosial.
Dari situ berkembang menjadi kesepakatan untuk bertemu dan bertarung secara fisik di lokasi yang telah ditentukan, yakni Jagar Naek desa cisaat kecamatan Ciater pada Kamis (08/05/25).
Seluruh pelajar langsung dibawa ke Mapolsek Jalan Cagak untuk didata dan diberikan pembinaan awal. Orang tua dan pihak pemerintah desa dan kami berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten Subang dalam pembinaan lanjutan terhadap para pelajar.
Langkah ini merupakan bagian dari implementasi Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 43/PK.03.04/KESRA tentang Langkah Pembangunan Pendidikan Jawa Barat Menuju Terwujudnya Gapura Panca Waluya, khususnya bagi peserta didik yang memiliki perilaku khusus, yang sering terlibat tawuran, main game, merokok, mabuk, balapan motor, menggunakan knalpot brong dan perilaku tidak terpuji lainnya.
Anam didik dengan Prilaku seperti itu akan dilakukan pembinaan khusus, setelah mendapatkan persetujuan dari orang tua, melalui pola kerja sama antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan Jajaran TNI dan Polri. Ujar kapolsek
Kapolsek menegaskan bahwa tindakan ini juga yang fokus pada pencegahan dini dan pembinaan terhadap anak-anak dan remaja agar tidak terjerumus dalam kekerasan dan pelanggaran hukum.
“Kami bukan hanya menindak, tapi juga pembinaan generasi muda adalah aset bangsa, semua pihak harus terlibat dalam menyelamatkan masa depan mereka termasuk dalam pengawasan aktivitas di media sosial yang sering menjadi pemicu tawuran antar pelajar,” tutur kapolsek