Megapolitan

Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran, Dedi Mulyadi Beberkan Tanda-tandanya

×

Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran, Dedi Mulyadi Beberkan Tanda-tandanya

Sebarkan artikel ini

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Kang Dedi Mulyadi (KDM) semakin optimis paslon Pilpres nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan menang dalam satu putaran.

KDM membeberkan, salah satu ciri kemenangan tersebut adalah adanya kelompok yang mempersiapkan koalisi lain untuk menghadapi putaran kedua.

“Karena pemilu akan seputaran maka dicegah dengan membuat koalisi itu sejak sekarang. Padahal kan di antara tim itu mereka selalu klaim survei sudah tinggi, kalau tinggi harusnya optimis jadi pemenang pertama atau kedua,” ucap KDM.

“Tapi sekarang jadi pemenang kedua saja tidak optimis karena rakyat telah menyimpulkan pemilu ini akan satu putaran,” lanjut Kang Dedi.

Soal target, KDM menyebut Jabar akan menjadi penyumbang terbesar kemenangan. Dari hasil analisisnya selama berkeliling Jawa Barat, ia optimis Prabowo-Giran menang di atas 54 persen.

Kemudian, dari sebulan terakhir rata-rata dari hasil survei naik dari 42 ke 45 persen. “Dan sekarang masih ada waktu satu bulan lagi, saya yakin kenaikannya tidak tiga persen lagi, tapi minimal naik 7 persen,” ujarnya.

Hal tersebut, lanjut KDM, berkaitan dengan psikologis masyarakat Sunda pada umumnya yang tak mau ambil pusing. Sehingga mereka akan memilih calon yang pasti menang.

Ia berharap Prabowo-Gibran menang satu putaran sehingga bisa langsung melanjutkan pembangunan Indonesia. Sebab negara tetangga seperti Malaysia, para politisinya sejak awal telah mengagumi bersatunya Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Mereka iri lantara politik Indonesia berjalan dengan baik sehingga pembangunan terus meningkat. Terlebih jika Prabowo menang dan melanjutkan kepemimpinan Jokowi akan menambah iri negara-negara lain selain Malaysia.

“Nanti Itu bakal bikin negara lain semakin iri dengan politik dan pembangunan Indonesia. Karena negara lain itu gak senang Indonesia bersatu fokus membangun, mereka senang kalau Indonesia terus saling menjelekkan karena menjadi target pasar,” pungkas KDM.