Megapolitan

Proyek IKN Nusantara Terhenti Usai Anggaran Kementerian PU Dipangkas

×

Proyek IKN Nusantara Terhenti Usai Anggaran Kementerian PU Dipangkas

Sebarkan artikel ini
Penampakan Istana Garuda di IKN Nusantara, Kalimantan Timur, Sabtu (27/7). Istana ini menuai respons negatif sejumlah netizen meski didesain maestro. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Kelanjutan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menjadi tidak jelas setelah anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengalami pemangkasan. Pemangkasan ini dilakukan sebagai bagian dari efisiensi belanja negara sesuai amanat Presiden RI Prabowo Subianto. Menteri PU, Dody Hanggodo, mengungkapkan bahwa anggaran untuk proyek IKN saat ini telah diblokir.

Pernyataan tersebut disampaikan Dody saat menjawab pertanyaan wartawan terkait progres pembangunan IKN usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI di Jakarta pada Kamis (6/2/2025).

“IKN kayaknya belum ada (progres) sih. Makanya saya bilang, anggaran itu kan diblokir semua. Progres gimana sih? Anggarannya enggak ada (kok ditanya) progres,” ujar Dody.

Dalam kesempatan tersebut, politikus Partai Demokrat itu juga berkelakar bahwa anggaran yang tersisa saat ini hanya cukup untuk membeli makan siang.

“Progresnya, buat beli makan siang Pak Menteri, itu progresnya,” kata Dody seperti dikutip dari Kompas.com.

Pemangkasan Anggaran yang Signifikan

Kementerian PU sebelumnya mengalokasikan anggaran infrastruktur dasar IKN sebesar Rp40,29 triliun hingga 31 Desember 2024. Namun, sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja, anggaran Kementerian PU mengalami pemotongan besar-besaran.

Pada tahun 2025, pagu anggaran Kementerian PU dipangkas hingga Rp81,38 triliun. Semula, anggaran Kementerian PU untuk tahun tersebut ditetapkan sebesar Rp110,95 triliun, tetapi setelah pemangkasan hanya tersisa Rp29,57 triliun.

Progres IKN 2024 Capai 87,9 Persen

Sebelum anggaran mengalami pemangkasan, Dody menyampaikan bahwa realisasi anggaran IKN pada 2024 telah mencapai 87,9 persen. Anggaran tersebut digunakan untuk berbagai proyek infrastruktur, termasuk pembangunan sumber daya air, jalan tol, serta penataan sumbu kebangsaan.

“Hingga akhir Desember, 31 Desember 2024, progres fisik IKN mencapai 87,9 persen dari alokasi IKN 2024,” ujar Dody seperti dikutip dari Antara.

Fokus Kementerian PU Beralih

Setelah pemotongan anggaran, Dody menyatakan bahwa Kementerian PU akan memprioritaskan proyek-proyek yang mendesak dalam waktu dekat. Fokus utama kementerian kini adalah persiapan menghadapi mudik dan perayaan hari raya Idulfitri serta Nyepi.

“Kerjanya satu-satu. Pemotongan anggaran itu atas dasar inpres dan Kementerian Keuangan, dan sudah disepakati (anggarannya di) Komisi V,” kata Dody.

Dengan kondisi anggaran yang tersisa, nasib pembangunan IKN Nusantara pun masih menjadi tanda tanya besar. Keputusan lebih lanjut mengenai kelanjutan proyek ini kemungkinan akan bergantung pada kebijakan baru yang akan diambil oleh pemerintah ke depan.