Ridwan Kamil Jalani Tes DNA di Bareskrim Terkait Kasus Pencemaran Nama Baik

Bakal Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil di Jakarta, Kamis (5/9/2024). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mendatangi Gedung Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri pada Kamis pagi (7/8/2025). Kedatangan tokoh yang akrab disapa Kang Emil tersebut dalam rangka menjalani tes DNA terkait kasus dugaan pencemaran nama baik yang melibatkan seorang wanita bernama Lisa Mariana.

Ridwan Kamil tiba di Bareskrim sekitar pukul 08.57 WIB tanpa banyak memberikan komentar kepada awak media. Dengan mengenakan pakaian formal, ia langsung masuk ke dalam gedung untuk menjalani proses pengambilan sampel.

“Selamat pagi,” ucap singkat Kang Emil saat melintas di hadapan wartawan, seperti dikutip dari Antara.

Sebelumnya, kuasa hukum Ridwan Kamil, Muslim Jaya Butarbutar, telah mengonfirmasi jadwal tes DNA tersebut. “Besok (hari ini), tanggal 7 Agustus, Pak Ridwan Kamil, klien kami, akan memenuhi undangan dari Bareskrim Polri untuk pengambilan sampel dalam rangka tes DNA di Bareskrim pukul 10.00 WIB,” ujar Muslim dalam keterangannya pada Rabu (6/8/2025).

Ia menambahkan bahwa tidak ada persiapan khusus dari pihak Ridwan Kamil dalam menghadapi proses ini. “Mudah-mudahan berjalan dengan lancar dan baik,” tambahnya.

Dalam kasus ini, selain Ridwan Kamil, Lisa Mariana dan seorang anak yang diklaim sebagai anak biologis dari Ridwan Kamil juga dijadwalkan untuk menjalani pengambilan sampel DNA pada hari yang sama. Tes tersebut bertujuan untuk membuktikan atau membantah klaim Lisa terkait status orang tua biologis anak tersebut, yang belakangan menjadi bagian dari polemik pencemaran nama baik.

Diketahui, Ridwan Kamil sebelumnya melaporkan Lisa Mariana ke Bareskrim Polri atas tuduhan pencemaran nama baik pada 11 April 2025. Laporan tersebut tercatat dengan nomor LP/B/174/IV/2025/SPKT/BARESKRIM POLRI.

Kasus ini menjadi sorotan publik mengingat Ridwan Kamil merupakan salah satu tokoh nasional yang dikenal luas, serta pernah menjabat sebagai Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat.

Proses penyelidikan oleh pihak kepolisian masih berlangsung, dan hasil tes DNA diyakini akan menjadi salah satu kunci penting dalam penanganan kasus ini.