JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, mengambil langkah penting dalam proses identifikasi jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. Kepala Bidang Disaster Victim Identification (DVI) Biro Kedokteran Kepolisian Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes) Mabes Polri, Kombes Pol Ahmad Fauzi, mengungkapkan bahwa pihaknya akan menyurati Balai Kesehatan Penerbangan guna mendapatkan data rekam medis para korban yang diduga kru penerbangan.
“Ada beberapa korban yang terindikasi adalah bagian dari kru pesawat. Kita tahu kru pesawat memiliki data rekam medis yang cukup baik di Balai Kesehatan Penerbangan,” ujar Ahmad dalam keterangannya pada Minggu (19/1/2025).
Surat resmi ini dijadwalkan akan dikirimkan pada Senin (20/1/2025). Ahmad berharap rekam medis tersebut dapat mempermudah proses identifikasi melalui data antemortem. “Mudah-mudahan data ini bisa melengkapi proses identifikasi korban,” tambahnya.
Proses Identifikasi Korban Berbasis Data Antemortem dan Postmortem
Dalam upaya pengungkapan identitas korban, Ahmad menegaskan bahwa pihaknya akan mencocokkan data antemortem dan postmortem secara maksimal. “Setelah semua data dan sampel DNA keluar, kami akan mengadakan proses rekonsiliasi untuk memastikan kecocokan data sebelum diumumkan,” jelasnya.
Ahmad juga menyebutkan bahwa kondisi jenazah yang mengalami luka bakar parah menjadi salah satu tantangan utama dalam proses identifikasi. “Kondisi korban sangat parah, sehingga sulit dikenali secara visual,” ungkapnya.
Selain itu, kebakaran ini tergolong open disaster, di mana jumlah korban yang sebenarnya masih belum dapat dipastikan. “Karena lokasi kejadian adalah tempat umum, siapa saja bisa menjadi korban. Tidak menutup kemungkinan jumlah korban lebih dari 14 yang dinyatakan hilang,” imbuhnya.
Salah Satu Korban Diduga Kru Penerbangan
Salah satu korban yang dilaporkan hilang dalam tragedi ini adalah seorang pramugari bernama Oshima Yukari. Ia diduga menjadi bagian dari 14 korban yang hilang. Keluarga korban telah mendatangi RS Polri untuk memberikan data yang dibutuhkan dalam proses identifikasi.
Ahmad juga menyampaikan bahwa ada kemungkinan korban lain belum teridentifikasi karena keluarga mereka tidak melapor atau tidak menyadari keberadaan anggota keluarga di lokasi kejadian.
Harapan untuk Kelancaran Proses Identifikasi
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, RS Polri berharap dukungan dari Balai Kesehatan Penerbangan dapat membantu mempercepat identifikasi korban. Kolaborasi data antemortem dan postmortem diharapkan memberikan hasil yang akurat, sehingga keluarga korban dapat segera mengetahui kondisi dan identitas anggota keluarga mereka.
Kebakaran di Glodok Plaza ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan di tempat umum serta kesiapan dalam menangani situasi darurat secara cepat dan akurat.






