Saba Desa, Karang Taruna Jatitujuh Majalengka dan Gapopin Gelar Pemeriksaan Mata Gratis di 15 Desa

Majalengka, TINTAHIJAU.COM – Di tengah hiruk pikuk kehidupan desa yang terus berkembang, semangat gotong royong masih menyala di Kecamatan Jatitujuh.

Salah satunya tercermin dalam program sosial bertajuk “Karang Taruna Saba Desa”, sebuah kegiatan pemeriksaan kesehatan mata gratis yang digelar oleh Karang Taruna Kecamatan Jatitujuh bekerja sama dengan Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (GAPOPIN).

Dengan membawa misi sosial dan semangat pemberdayaan pemuda desa, tim Karang Taruna berkeliling ke 15 desa se-Kecamatan Jatitujuh, menyapa warga dan membuka akses pemeriksaan mata secara cuma-cuma.

Kegiatan ini dilaksanakan setiap Sabtu dan Minggu, dengan menjadwalkan dua desa per hari—artinya, dalam satu minggu mereka menyambangi empat desa sekaligus.

“Program ini bukan hanya soal periksa mata gratis. Lebih dari itu, ini adalah cara kami mendekatkan diri dengan masyarakat, menyerap aspirasi, dan membangun sinergi antar-pemuda desa,” ujar Amin Halimi, Ketua Karang Taruna Kecamatan Jatitujuh.

Dalam setiap titik kunjungan, minimal 30 warga mendapatkan layanan pemeriksaan.

Namun dalam praktiknya, antusiasme warga begitu tinggi. Jumlah peserta bisa mencapai hingga 100 orang di satu lokasi.

Kegiatan ini digelar dengan melibatkan Karang Taruna desa setempat, serta para ahli optik dari GAPOPIN yang langsung turun tangan memberikan pemeriksaan dan konsultasi mata.

“GAPOPIN hadir dengan tenaga profesional dan alat-alat pemeriksaan mata yang memadai. Bahkan beberapa warga yang terdeteksi mengalami gangguan penglihatan, langsung diberikan solusi seperti resep kacamata,” terang Amin.

Tak hanya layanan kesehatan, “Saba Desa” juga diisi dengan sesi diskusi santai antar Karang Taruna desa. Di situlah berbagai ide dan semangat pemuda desa dipertemukan.

Mereka berbagi cerita tentang kegiatan, tantangan, serta harapan untuk pembangunan pemuda di tingkat desa.

Program “Karang Taruna Saba Desa” ini dijadwalkan berlangsung selama hampir dua bulan hingga seluruh desa di wilayah Jatitujuh terjangkau.

Amin berharap kegiatan semacam ini bisa menjadi model kolaborasi yang bisa ditiru oleh kecamatan lain: antara organisasi pemuda, dunia usaha, dan masyarakat desa.

“Kami percaya, jika pemudanya bergerak, maka desanya akan hidup,” pungkas Amin.

“Saya senang bisa ikut kegiatan ini. Selain periksa mata gratis, saya jadi tahu ternyata banyak anak muda di desa lain juga punya semangat sosial yang tinggi,” kata Rina, salah satu peserta dari Desa Putridalem.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini