Sambangi Kantor Soneta, Anies Minta Restu Rhoma Irama untuk Pilpres 2024

Anies Baswedan bertemu Rhoma Irama di kawasan Depok, Jawa Barat. (Arsip Tim Media Timnas AMIN)

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menjalin pertemuan dengan legenda dangdut Indonesia, Rhoma Irama, di kantor Soneta Record di Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (20/1). Pertemuan ini tidak hanya sebatas kunjungan, tetapi juga untuk memohon restu dari sang Raja Dangdut.

Rhoma Irama, yang selama ini dikenal sebagai figur penting dalam dunia dangdut, memberikan pesan tentang pentingnya menjaga perdamaian dalam konteks pemilu kepada Anies Baswedan. Pasca pertemuan, Anies mengungkapkan rasa syukurnya dapat bertemu dengan Rhoma Irama, menyebutnya sebagai seorang legenda dan sumber inspirasi bagi jutaan orang.

Anies menyoroti kontribusi Rhoma Irama dalam membawa musik dangdut Indonesia ke panggung internasional. “Ada tulisan di dalam tadi, superstar with message,” ungkap Anies, menyoroti makna mendalam yang terkandung dalam karya-karya Rhoma.

Rhoma Irama, selain menghibur melalui lirik-lirik lagunya, juga dikenal sebagai penyampai pesan perjuangan dan kemanusiaan. Anies mengutip sebagian lirik lagu Rhoma yang membahas kesenjangan ekonomi, di mana yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin, yang ternyata telah mencapai telinga masyarakat di berbagai kampung.

Mengenai tujuan kunjungannya, Anies mengakui bahwa ia datang untuk meminta pesan dan nasihat dari Rhoma Irama, sekaligus mendapatkan restu untuk partisipasinya dalam kontestasi Pilpres 2024. “Supaya kami bisa menjalani amanah ini, yang ingin menyuarakan apa yang beliau selama ini sampaikan lewat syair-syairnya,” kata Anies.

Rhoma Irama, dalam tanggapannya, mengajak semua pihak untuk mengubah pola pikir dalam pemilu, dari persaingan dan pertarungan menjadi perlombaan untuk memperbaiki bangsa. Ia menekankan pentingnya saling mengingatkan demi kebaikan dan kebenaran di antara sesama.

“Terakhir selama ini, slogan-slogan pemilu damai dan aman harus direalisasikan, jangan cuma jadi slogan,” tegas Rhoma Irama. Ia juga mengingatkan agar pemilu dapat berlangsung dengan damai, dengan menjaga empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.

“Jangan sampai Pemilu kayak kemarin, bangsa terbelah, umat terpecah. Jangan terjadi lagi. Kalau pemilu hanya membelah bangsa, memecah umat, enggak usah ada pemilu deh,” seru Rhoma Irama sebagai pengingat akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam setiap kontestasi politik.