SUBANG, TINTAHIJAUCOM – Puluhan seniman mendatangi Mapolres Subang di Jl. Soeprapto Subang pada Senin (21/4/2025). Kedatangan mereka buntut dari ucapan salah seorang anggota Polsek Kalijati Aiptu Hendra Gunawan.
Aiptu Hendra Gunawan melontarkan pernyataan bernada merendahkan profesi seniman “orang seni itu murahan, tidak akan ada yang kaya, dan selalu sengsara” di atas panggung hiburan pada hajatan salah seorang warga di Desa Jambelaer Kecamatan Dawuan.
Merasa keberatan dengan ucapan itu, puluhan seniman mendatangi Mapolres Subang. Mereka audiensi dengan Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu di Aula Lantai 2 Tatag Trawang Tungga Polres Subang, pada Senin (21/4/2025).
Kapolres Subang menyampaikan apresiasi kepada para seniman yang telah hadir. Dia menyatakan komitmennya dalam menegakkan hukum secara tegas terhadap anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran.
Terkait dengan kejadian yang melibatkan salah satu oknum anggota Polres Subang di wilayah Kalijati, Kapolres menyampaikan permohonan maaf secara pribadi dan institusional, serta memastikan bahwa proses hukum sedang berjalan sesuai prosedur. Ia menegaskan bahwa tidak akan ada toleransi terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Polri.
“Penanganan terhadap oknum tersebut sedang kami laksanakan, termasuk pemeriksaan tes urine dan proses etik oleh Sie Propam. Kami akan sampaikan perkembangan selanjutnya secara terbuka kepada media dan pengurus seni,” ujar Kapolres.
Selain itu, Kapolres juga menyoroti pentingnya menjaga keamanan bagi pelaku seni. Kapolres menyampaikan bahwa Polres Subang sangat mendukung keberlangsungan seni budaya lokal. Salah satunya diwujudkan dengan adanya kelompok seni internal Polres seperti grup Sisingaan Polwan dan fasilitas alat musik yang tersedia untuk anggota.
Para perwakilan seniman menyambut baik langkah cepat dan terbuka yang diambil oleh Kapolres Subang. Ketua Seni Pantura, Abdul Gani, memberikan apresiasi atas respons cepat Polres Subang dan menyatakan akan menyampaikan hal ini kepada komunitas seniman di tingkat Jawa Barat.
Permintaan agar dibuatkan video permintaan maaf dari oknum anggota juga mengemuka, sebagai bentuk klarifikasi publik. Selain itu, perwakilan seniman mengharapkan adanya perlindungan dari aparat kepolisian terkait tindakan pungutan liar yang kerap terjadi saat pelaksanaan pertunjukan seni di lapangan.
Kegiatan ini ditutup dengan kesepakatan bersama untuk terus membangun sinergi antara kepolisian dan komunitas seniman dalam menjaga keamanan, ketertiban, serta pelestarian budaya di Kabupaten Subang.
Aiptu Hendra Gunawan melontarkan pernyataan bernada merendahkan profesi seniman “orang seni itu murahan, tidak akan ada yang kaya, dan selalu sengsara” di atas panggung hiburan pada hajatan salah seorang warga di Desa Jambelaer Kecamatan Dawuan.
Di depan para seniman, Hendra Gunawan menyampaikan permohonan maaf. Hendra juga tampak menyalami dan meneluk seniman sambil menangis. .