Siswa SMK Jatiwangi Jadi Korban Pengeroyokan, Polisi Amankan 15 Pelajar dan Sajam

Polres Majalengka berhasil mengamankan sejumlah pelajar yang terlibat tawuran.-Polres Majalengka-

MAJALENGKA, TINTAHIJAU.com – Kasus kekerasan antar pelajar kembali terjadi di Kabupaten Majalengka. Seorang siswa SMK PGRI Jatiwangi, Galuh Jaka Pasda (18), menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang tidak dikenal yang mengenakan seragam Pramuka dan seragam sekolah putih abu. Peristiwa tersebut terjadi di ruas jalan Cirebon–Bandung, tepatnya di Blok Jumat, Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya, saat korban dalam perjalanan pulang sekolah.

Akibat serangan mendadak itu, Galuh menderita luka serius akibat sabetan senjata tajam di bagian punggung, jari tangan, serta beberapa bagian tubuh lain. Korban yang terkulai lemas di jalan segera mendapat pertolongan warga dan dilarikan ke RS Mitra Plumbon, Sumberjaya, untuk mendapatkan perawatan intensif.

Polisi Bergerak Cepat

Menyusul laporan tersebut, Polres Majalengka bertindak cepat dengan mengamankan 15 pelajar dari berbagai sekolah di wilayah Majalengka dan Cirebon. Selain itu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa tiga bilah celurit masing-masing berukuran 110 cm, 95 cm, dan 75 cm, serta satu bilah golok sepanjang 70 cm.

Kapolres Majalengka AKBP Willy Andrian melalui Kasat Reskrim AKP Udiyanto menjelaskan, para pelajar yang diamankan langsung dilakukan pendataan identitas, termasuk asal sekolah, alamat, dan orang tua mereka. “Setelah pendataan, mereka dikembalikan ke keluarga dengan melibatkan guru dan orang tua untuk pembinaan. Namun, penyelidikan tetap berjalan guna mengungkap pelaku utama pengeroyokan,” kata Udiyanto, Sabtu (20/9/2025).

Langkah Persuasif dan Proses Hukum

Polisi menegaskan, meski para pelajar yang diamankan telah dipulangkan, kasus tetap diproses sesuai hukum. Langkah persuasif diambil dengan pertimbangan usia para pelaku yang masih di bawah umur. Saat ini, barang bukti berupa senjata tajam dan pakaian korban yang berlumuran darah telah diamankan untuk mendukung proses penyidikan.

“Polres Majalengka akan menggelar perkara lebih lanjut dan memeriksa saksi tambahan untuk memperkuat penyidikan. Fokus kami adalah mencari pelaku utama yang menyebabkan korban mengalami luka berat,” ujar Udiyanto.

Peringatan bagi Orang Tua dan Sekolah

Kasus ini menjadi peringatan keras terkait maraknya kekerasan remaja di Majalengka. Polisi mengimbau orang tua dan pihak sekolah untuk meningkatkan pengawasan dan memberikan edukasi yang tepat agar para pelajar tidak mudah terjerumus dalam aksi tawuran maupun tindak pidana.

“Peran orang tua dan guru sangat penting. Kami berharap semua pihak aktif memberikan perhatian agar anak didik tetap fokus pada pendidikan,” tegas Udiyanto.

Polres Majalengka menegaskan komitmennya untuk menindak tegas setiap tindak kekerasan sekaligus memperkuat langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.