SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Soal Netralitas ASN mencuat di Pilkada Subang. H Ruhimat menjadi Bakal Calon Bupati Subang yang menjadi sasaran tembak.
H. Ruhimat yang menjabat Bupati Subang periode 2018-2023 itu mundur dari jabatan orang nomor satu di Kabupaten Subang itu pada 18 Deseber 2023 lalu.
Sejak itu, Ruhimat melepas atribut kedinasannya sebagai Bupati. Sebaliknya dia pulang ke kampung halaman di daerah Sagalaherang, Subang dan ternak bebek dan bertani.
Memasuki tahap penetapan bakal calon, soal netralitas ASN mencuat. Bahkan enam partai politik pengusung dua bakal paslon Bupati (Nasdem, PKB, PPP dan Golkar, PDIP dan PKS) menemui Pj Bupati Subang Imran untuk memastikan netralitas ASN.
Bukan hanya partai pengusung dua bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Paslon Asep Rochman Dimyati-Lina Marliana (ASLINA) dan Reyaldi-Agus Masykur (Religius), tapi tiga Paslon H Ruhimat-Aceng Kudus (JIMAT-AKU) menemui Pj Bupati di waktu yang berlainan.
Sebenarnya bukan hanya Imran, Agus Masykur yang bersandingan dengan Bakal Cabup Reynaldi di Pilkada Subang 2024 ini sebelumnya menjadi Wakil Bupati bersama H Ruhimat.
Posisi H Ruhimat yang diusung Gerindra, PAN dan Demokrat dianggap mendapat keuntungan saat maju di Pilakda Subang. Bakal Cawabup H Ruhimat, Aceng Kudus angkat bicara soal ini.
“Sebenarnya kalau disebut mendapat keuntungan, ya tidak juga. Karena Pak H Ruhimat itu sudah hampir setahun tidak lagi menjabat, jadi otomatis tidak punya kekuatan dan kekuasaan untuk mengendalikan ASN,” kata Aceng.
Ketua Gerindra Subang itu menegaskan, secara aturan, ASN memiliki hak politik, untuk memilih dan dipilih. Dia meyakini, Para Pegawai Abdi Negara sekitar 15 ribu itu akan fokus bekerja sesuai tupoksinya dan memahami aturan Pilkada.
“ASN itu mengerti aturan Pilkada, dan punya hak pilih. Tapi silahkan saja ASN memilih, tapi jangan ikut-ikutan kampanye, karena ada konsekwensi hukum. Kasian anak dan keluarganya kalau sampai dipanggil KPU dan Gakumdu. Saya setuju dan sepakat dengan Netralitas ASN, dan ASN harus mematuhi itu,”kata Aceng