SUBANG, TINTAHIJAU.com – Sebuah studi penelitian baru-baru ini telah mengungkapkan keberadaan sebuah daratan yang kini terendam di wilayah barat laut Australia dan Selandia Baru, yang dulunya menjadi rumah bagi sekitar setengah juta orang.
Daratan ini dikenal sebagai Sundaland, membentang dari Semenanjung, Australia, Malaysia, Sumatra, Jawa, Kalimantan, hingga Bali. Menurut Ketua Peneliti Kasih Norman, kehadiran Sundaland diyakini memfasilitasi keberhasilan penyebaran penjelajah maritim pertama dari Wallacea, wilayah Indonesia modern.
Sundaland pada masa lalu merupakan daratan yang luas namun kemudian tenggelam akibat naiknya permukaan laut pada akhir zaman es terakhir. Selama berabad-abad, Sundaland menjadi kawasan yang subur dan berkembang menjadi rumah bagi berbagai macam budaya dan peradaban kuno. Salah satu peradaban yang paling terkenal adalah peradaban Sriwijaya, yang menguasai sebagian besar wilayah Asia Tenggara pada abad ke-7 hingga ke-13.
Meskipun naiknya permukaan laut telah menyebabkan banyak situs bersejarah di Sundaland hilang, para arkeolog terus berupaya mengungkap sejarah peradaban kuno yang pernah berkembang di wilayah tersebut. Penelitian terus dilakukan untuk mengidentifikasi sisa-sisa kehidupan dan budaya yang pernah ada, memberikan wawasan baru tentang masa lalu yang kaya dan kompleks.
Namun, tantangan besar menghadang. Naiknya permukaan laut yang terus berlanjut dapat mengancam lebih banyak situs bersejarah dan menghapus jejak peradaban kuno. Oleh karena itu, tindakan preventif sangat diperlukan. Upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencegah perubahan iklim menjadi kunci penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Selain itu, perlu juga peningkatan kesadaran masyarakat akan urgensi menjaga kelestarian lingkungan. Edukasi tentang pentingnya menjaga sumber daya alam dan situs bersejarah perlu ditingkatkan, sehingga masyarakat dapat lebih memahami dampak dari aktivitas manusia terhadap lingkungan.
Hanya dengan kesadaran dan tindakan bersama, kita dapat melindungi warisan berharga ini dan mencegah hilangnya jejak peradaban kuno di dasar laut Sundaland.
Sumber: SindoNews.com





