SUBANG, TINTAHIJAU.com – Kecelakaan maut yang menimpa rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat, telah mengejutkan publik. Dalam mengungkap penyebab tragis ini, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melakukan serangkaian pemeriksaan.
Temuan mereka mengindikasikan adanya kegagalan pada sistem pengereman bus, yang disinyalir sebagai pemicu terjadinya kecelakaan yang merenggut 11 nyawa tersebut.
Ketua KNKT, Soerjanto, dalam keterangannya di Terminal Subang, mengungkapkan fokus utama pemeriksaan terhadap sistem pengereman. Menurutnya, sopir bus mengakui adanya masalah pada rem sebelum kecelakaan terjadi. Namun, temuan yang lebih mencengangkan adalah perubahan spesifikasi bus menjadi model dek tinggi (high decker), yang berpotensi mengganggu kestabilan dan kelimbangan kendaraan.
Hasil pemeriksaan juga menyoroti ketidakmampuan rangka bus dalam melindungi penumpang saat terjadi benturan. Meskipun belum ada kesimpulan resmi, KNKT menyatakan bahwa integrasi temuan dengan data lain, termasuk wawancara dengan sopir, akan membantu mengungkap penyebab sebenarnya.
Saat diwawancarai, sopir yang selamat, Sadira, mengakui bahwa bus mengalami rem blong saat melintas di jalan menurun. Keputusannya untuk menghindari kemungkinan menabrak kendaraan lain mengindikasikan situasi yang kritis dan memaksa untuk mengambil tindakan spontan.
Kecelakaan ini merenggut nyawa 11 orang, termasuk siswa, guru, dan pengendara motor lokal. Selain itu, puluhan lainnya menderita luka ringan hingga berat, memberikan gambaran tragis tentang dampak kecelakaan tersebut.
Penyelidikan KNKT memperlihatkan pentingnya menjaga standar keselamatan kendaraan, termasuk pemeliharaan sistem pengereman dan penggunaan spesifikasi yang sesuai. Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi pihak terkait, termasuk operator bus, untuk meningkatkan pengawasan dan memastikan keselamatan penumpang menjadi prioritas utama dalam setiap perjalanan.