Terkait Kasus Cacar Monyet di RI, Akankah Menjadi Pandemi?

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Kasus cacar monyet, atau yang lebih dikenal dengan sebutan monkeypox, terus menjadi perhatian di Indonesia. Data resmi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat bahwa hingga hari Minggu (29/10/2023), terdapat 21 kasus cacar monyet, semuanya terdeteksi di wilayah DKI Jakarta.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, mengonfirmasi penambahan kasus ini kepada publik. Namun, masyarakat juga mulai bertanya-tanya apakah penyakit cacar monyet ini memiliki potensi untuk menjadi pandemi serupa dengan Covid-19.

Menurut penjelasan dari ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, probabilitas cacar monyet menjadi pandemi seperti Covid-19 masih cukup kecil.

Sebagai informasi, cacar monyet pernah dinyatakan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau kedaruratan kesehatan global pada Juli 2022. Namun, status tersebut telah dicabut, dan cacar monyet tidak lagi dianggap berpotensi menjadi pandemi.

Dicky Budiman menjelaskan bahwa beberapa waktu belakangan ini, penyakit menular yang ditetapkan sebagai PHEIC tidak hanya terbatas pada Covid-19. Sebelumnya, ada kasus polio yang masih ada dan belum dicabut dari status PHEIC, dan juga kasus monkeypox.

Ia menekankan bahwa penyakit seperti cacar monyet bisa menjadi epidemi (wabah) dan menyebar luas, namun belum tentu menjadi pandemi. Sama halnya dengan polio, yang meskipun masih ada dalam beberapa wilayah, bukan merupakan pandemi global.

Dicky Budiman juga menyoroti beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam menentukan apakah sebuah penyakit memiliki potensi untuk menjadi pandemi. Kriteria tersebut mencakup aspek kebaruan penyakit, kemampuan untuk menular melalui udara, belum adanya obat atau vaksin yang efektif, serta kurangnya informasi lengkap terkait penyakit tersebut.

Meskipun jumlah kasus cacar monyet di Indonesia terus bertambah, pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ini dan upaya penanganan yang cepat diharapkan dapat meminimalkan risiko penyebaran lebih lanjut dan potensi untuk menjadi pandemi global seperti Covid-19. Penelitian lebih lanjut dan tindakan pencegahan yang ketat akan tetap menjadi fokus utama dalam mengatasi penyakit ini.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini