SUBANG, TINTAHIJAU.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah informasi yang menyebut musim hujan 2023/2024 akan berlangsung lebih singkat dan kering. Hal ini diungkapkan melalui akun Instagram resmi BMKG beberapa waktu lalu.
Menurut BMKG, musim hujan 2024 cenderung akan normal dan bahkan bisa menjadi lebih basah seiring berakhirnya fenomena El Nino.
Dalam pernyataannya, BMKG menjelaskan bahwa meskipun musim hujan terlambat datang di sebagian besar wilayah pada tahun sebelumnya, namun mulai November 2023 beberapa wilayah sudah memasuki musim hujan.
“Pada pekan ini, 61% wilayah Indonesia sudah masuk musim hujan sesuai dengan prediksi BMKG pada Agustus 2023 lalu,” ujar BMKG.
Mereka juga menegaskan bahwa umumnya musim hujan akan mencapai puncaknya pada bulan Januari dan Februari, ditandai dengan hujan yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia dan akumulasi curah hujan yang tinggi.
Musim hujan sendiri ditandai oleh kedatangan Angin Monsun Asia yang membawa uap air dari sekitar Benua Asia dan perairan sekitar. Sementara itu, musim kemarau diindikasikan dengan Angin Monsun Australia atau angin timuran yang kering dari Benua Australia, seperti yang dikutip dari CNN Indonesia.
Tantangan musim hujan pada tahun 2023 hingga 2024 datang dari fenomena ‘pengering hujan’, yaitu El Nino di Samudera Pasifik dan Indian Ocean Dipole (IOD) di Samudera Hindia.
BMKG memprediksi bahwa El Nino akan berakhir pada tahun 2024, sehingga hujan di Indonesia diharapkan akan kembali normal seperti sebelumnya.
Dengan demikian, BMKG memberikan klarifikasi terkait prediksi musim hujan yang menyatakan bahwa tidak ada kecenderungan musim hujan yang lebih singkat dan kering pada tahun 2023/2024.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca dan mengikuti perkembangan informasi resmi dari BMKG untuk mendapatkan prediksi cuaca yang lebih akurat.